Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Pengakuan Pemilik Restoran yang Usir Jubir Donald Trump
25 Juni 2018 20:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders diusir dari restoran Red Hen di Virginia karena bekerja untuk Presiden AS Donald Trump . Pemilik Red Hen buka suara soal insiden tersebut.
ADVERTISEMENT
Pemilik Red Hen, Stephanie Wilkinson, mengaku tengah berada di rumah saat insiden itu terjadi. Saat Sanders datang, suasana restoran memang menjadi kurang nyaman.
"Manajemen restoran telepon saya dan bertanya apa yang seharusnya dilakukan. Saya jawab, saya akan datang ke sana bila benar (Sanders ada di restoran itu)," kata Wilkinson kepada The Washington Post , Senin (25/6).
Kala itu Wilkinson hampir tidak percaya bahwa ada seorang pejabat negara makan di restorannya. Namun, ia yakin pegawainya tak mungkin salah mengenali wajah Sanders.
Untuk meyakinkan hal tersebut dan meredam suasana yang tidak enak, Wilkinson langsung bertolak ke restorannya. Dalam perjalanannya, Wilkinson mengaku sempat mengalami konflik batin. Jujur, ia menyebut Sanders "seorang tak berperikemanusiaan dan tidak etis."
ADVERTISEMENT
Tapi di sisi lain, ia berusaha agar pandangan politiknya tidak mempengaruhi profesionalismenya dalam menjalankan bisnis restoran yang telah berdiri selama 10 tahun itu.
"Saya tidak suka konfrontasi. Saya punya bisnis dan ingin bisnis saya sukses. Saat itu rasanya saya harus membuat keputusan yang sulit," aku dia.
Setibanya di Red Hen, Wilkinson tak melihat ada keributan. Tapi ia dapat dengan mudah melihat Sanders yang mengenakan gaun hitam, ditemani suaminya, beserta sekitar enam orang lain di ujung restoran.
Ia langsung menghampiri pegawainya --beberapa adalah homoseksual dan Sanders membela Trump soal larangan transgender di militer. Wilkinson menanyakan ke pegawainya, apakah mereka ingin Sanders diusir dari Red Hen.
"Mereka bilang 'iya'," lanjut Wilkinson.
ADVERTISEMENT
Namun, Wilkinson sadar ia tak bisa langsung mengusir Sanders. Ia kemudian menghampiri meja Sanders dan mengajaknya untuk berbicara. Ketegangan menyelimuti Wilkinson saat itu.
"Saya katakan kepada dia 'saya adalah pemilik restoran. Saya ingin bicara dengan Anda di luar'," ucap dia.
"Saya sedikit terbata, tapi saya langsung sampaikan maksud saya kepada Sanders dengan sopan. Saya jelaskan restoran kami memiliki standar yang harus dijunjung. Saya katakan 'saya ingin Anda pergi'," tutur Wilkinson.
Saat itu ia tidak tahu apakah seorang pejabat Gedung Putih pernah diperlakukan demikian sebelumnya. "Respons Sanders cepat. Ia mengatakan 'tak apa, saya akan pergi'," kata Wilkinson.
Sanders lantas kembali ke mejanya, mengambil barang-barangnya dan meninggalkan restoran. Di sisi lain, meski tamu lain yang datang bersama Sanders diizinkan untuk tetap berada di sana, mereka memutuskan untuk keluar.
ADVERTISEMENT
"Mereka menawarkan untuk bayar. Tapi saya tolak," ujar Wilkinson.
Wilkinson mengaku tak menyesali keputusannya itu. Ia juga tak takut restorannya akan sepi pengunjung setelah insiden tersebut.
Menanggapi perlakuan yang diterima jubirnya, Donald Trump memberikan saran untuk restoran milik Wilkinson itu.
"Restoran Red Hen harusnya fokus untuk membersihkan kanopinya yang kotor, pintu dan jendelanya yang butuh renovasi, daripada menolak untuk menjamu orang baik seperti Sarah Huckabee Sanders," tegas Trump.
"Saya selalu punya prinsip, bila sebuah restoran kotor di bagian luarnya, pasti kotor di bagian dalamnya!" kicau dia.
Sebelumnya, Sanders telah mengungkapkan pengalaman pahitnya itu melalui akun Twitter. "Kemarin malam saya diusir oleh pemilik Red Hen karena saya bekerja untuk Donald Trump. Saya pun pergi dengan sopan," cuit dia di Twitter.
ADVERTISEMENT
Walau demikian, Sanders menuturkan dirinya akan selalu menghargai orang lain. "Saya selalu memperlakukan orang lain dengan baik, termasuk yang tidak sependapat dengan saya. Saya akan terus melakukan itu," imbuhnya.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini