Pengakuan Pemilik Salon Filler Payudara di Sleman yang Tewaskan Perempuan

29 Mei 2024 19:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salon kecantikan di Tambakbayan, lokasi tewasnya perempuan yang filler payudara, Rabu (29/5/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Salon kecantikan di Tambakbayan, lokasi tewasnya perempuan yang filler payudara, Rabu (29/5/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemilik salon filler payudara yang menyebabkan kematian PK (27) mengungkapkan bahwa mereka baru membuka layanan filler selama satu tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
"Pelayanan filler baru kami buka selama satu tahun terakhir. Sebelumnya, salon biasa saja," ungkap pemilik salon, SMT (40), di Polsek Depok Barat, Rabu (29/5).
Lelaki tersebut, yang berasal dari Gondokusuman, Kota Yogyakarta, menyatakan bahwa mereka mengubah salon biasa menjadi tempat penyediaan filler karena ada permintaan dari pelanggan.
"Sudah lima pelanggan yang meminta filler," jelasnya.
SMT mengklaim bahwa empat pelanggan sebelumnya telah menjalani filler tanpa kendala.
Dia menyebutkan bahwa penyuntikan filler dilakukan oleh rekannya yang merupakan lulusan perawat, meskipun dia mengakui bahwa mereka tidak memiliki izin resmi untuk praktik kecantikan semacam itu.
"Saya hanya pemilik usaha yang membiarkan teman saya yang perawat yang melakukan penyuntikan," tambahnya.
Tarif yang dikenakan untuk penyuntikan filler payudara ini berkisar antara Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta per 100 cc, dengan tujuan untuk menambah volume payudara.
ADVERTISEMENT
Selain pemilik salon, polisi juga menetapkan EK sebagai tersangka. EK diduga sebagai pelaku penyuntikan filler payudara ke korban.
Banner salon kecantikan di Tambakbayan. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sebelumnya, polisi mengungkap bahwa PK (27), yang meninggal setelah disuntik payudara di sebuah salon kecantikan di Tambakbayan, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, pada Sabtu (25/5) lalu, menerima suntikan silikon sebanyak 200 cc.
Sehari sebelum kejadian, PK telah sepakat dengan pemilik salon, yaitu SMT (40), untuk disuntik sebanyak 500 cc silikon di payudara.
"Setelah disuntik 200 cc pertama, korban sudah mengalami kejang-kejang. Iya, korban meninggal di lokasi," ungkap Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian, di kantornya, Rabu (29/5).
Pada penyuntikan pertama sebanyak 100 cc, kondisi korban masih normal. Namun, ketika disuntikkan 100 cc kedua, baru korban mengalami kejang.
ADVERTISEMENT
"Proses filler ini melibatkan penyuntikan silikon. Beda dengan operasi yang biasanya memerlukan sayatan dan dimasukkan, filler disuntikkan," jelasnya.
Tarif untuk penyuntikan silikon ini mencapai Rp 2,5 juta untuk setiap 100 cc. Sehingga, total biaya yang harus dikeluarkan oleh korban mencapai Rp 12 juta.