Pengakuan Rektor Unimus Ditelepon Polisi, Diminta Bikin Video soal Pemilu Damai

6 Februari 2024 17:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Masrukhi. Dok: Ist.
zoom-in-whitePerbesar
Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Masrukhi. Dok: Ist.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Masrukhi, menjadi salah satu pejabat kampus yang membuat video tentang pemilu damai.
ADVERTISEMENT
Ia kemudian menceritakan awal-mula pembuatan video itu.
"Saya ditelepon untuk memberikan statement tentang pemilu damai, ditelepon Sabtu malam (3/2)," kata Masrukhi, Selasa (6/2).
Saat ditanya siapa yang menelepon itu, Masrukhi menjawab, "Dari Polres," katanya.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak Polda Jateng dan Polrestabes Semarang belum memberikan tanggapan, namun akan menggelar konferensi pers untuk menjelaskan peristiwa ini.
Masrukhi kemudian mengiyakan permintaan polisi itu dan membuat video yang menjelaskan bahwa kampus adalah bagian dari elemen masyarakat.
"Juga imbauan untuk bisa terlaksana pemilu secara damai. Perbedaan pilihan itu kan biasa tetapi menjaga persatuan dan kesatuan itu diutamakan. Itu persis seperti yang saya kirim itu," katanya.
Masrukhi merasa biasa saja dalam membuat video itu. "Kalau dengan kepolisian saya biasa, misalnya di ulang tahun Bhayangkara ya saya diminta testimoni, dalam rangka untuk idul fitri, natal, tahun baru, saya juga memberikan testimoni," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Masrukhi, tidak ada arahan untuk membicarakan yang baik-baik soal Jokowi, juga tidak ada soal dukungan ke salah satu paslon. "Tidak ada itu, hanya soal pemilu damai," katanya.

Wakil Rektor II Unimus Semarang, Hardi Winoto

Tangkapan layar video Hardi Winoto. Dok: Ist.
Video Masrukhi berbeda dengan video anak buahnya, yakni Wakil Rektor II Unimus Semarang, Hardi Winoto. Ini yang Hardi sampaikan:
ADVERTISEMENT

Tentang Video-video yang Bermunculan itu

Sejumlah video kampus-kampus mengapresiasi kinerja Presiden Jokowi bermunculan di media sosial, misalnya seperti yang dilihat kumparan pada Selasa (6/2).
Video-video itu menunjukkan pejabat kampus masing-masing membacakan semacam apresiasi untuk jasa Jokowi terkait pembangunan, kesuksesan melewati pandemi COVID-19, hingga soal Pemilu.
Ada juga yang berharap Pemilu 2024 mendapatkan pemimpin yang mampu melangsungkan kinerja Jokowi.
Video tersebut ditayangkan akun @enaknya.ngapain.y8 dan di setiap tayangan tersebut dihujani komentar positif dari akun-akun anonim.

Mahfud MD Sebut Rektor Ditekan

Soal video-video itu disinggung eks Menko Polhukam yang juga cawapres 03 Mahfud MD.
"Saya dapat laporan ada semacam operasi untuk menekan rektor-rektor lain yang belum menyatakan sikap dan akan membuat deklarasi untuk kebaikan bangsa, untuk membangun demokrasi yang bermartabat sesudah UGM muncul lalu bermunculan jadwal, tetapi bersamaan itu juga muncul operasi mendekati rektor yang belum mengemukakan pendapatnya," katanya di acara Tabrak Prof di Koat Kopi Seturan, Kabupaten Sleman, Senin (5/2).
ADVERTISEMENT