Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Pengakuan Sopir Bus yang Tabrak dan Tewaskan 2 Personel Drum Band di Sukabumi
1 Juli 2024 7:39 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Dua remaja personel drum band tewas terlindas Bus Laju Utama di Sukabumi, Sabtu (29/6) lalu. Sopir bus, T (58), telah menyerahkan diri dan datang ke Kantor Unit Laka Lantas Polres Sukabumi Kota di hari yang sama dengan ditemani pihak manajemen bus.
ADVERTISEMENT
T mengungkapkan, saat kejadian, ia tak sadar jika bus yang ia kendarai terlibat kecelakaan hingga melindas dua remaja. Insiden itu terjadi di sekitar Jalan Lingkar Selatan Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
Saat itu, kata T, bus yang ia kemudikan melaju dengan kecepatan sekitar 40 kilometer/jam dengan gigi 4. Kondisinya, tak ada kendaraan lain di depan bus tersebut.
Tiba-tiba saja bus dihentikan oleh pengendara motor yang memberi tahu jika bus yang dikemudikan oleh T menyenggol motor korban. Dalam insiden ini, korban MJM (17) mengendarai motor Mio berboncengan dengan RF (15) dan MRP (10). MJM dan RF tewas, sedangkan MRP mengalami luka ringan.
Setelah disetop oleh pengendara motor lain, T langsung menghentikan laju busnya. Saat ia keluar, ia melihat ada korban sudah tergeletak di jalan, sekitar 20 meter dari lokasi busnya berhenti.
ADVERTISEMENT
"Itu motor [korban] tidak tahu keluarnya dari mana. Katanya, kata saksi, di belakang [bus] ada motor. Tiba-tiba, kata saksi nih ya, [motor korban] masuk ke ban belakang [bus]," cerita T kepada kumparan saat ditemui di Kanit Laka Lantas Polres Sukabumi Kota, Minggu (30/6).
T kemudian melihat ada rombongan grup drum band yang diangkut truk, di lokasi kejadian pun semakin banyak orang yang datang. Diketahui, korban sedang dalam perjalanan menuju Sukaraja untuk pentas drum band di acara kenaikan kelas atau samenan.
Karena takut ada hal-hal yang tidak diinginkan, T memutuskan mengantarkan sekitar 15 penumpangnya dulu ke Terminal Kota Sukabumi. Di perjalanan, ia juga melaporkan kecelakaan itu ke pengurus dan kepala Pool Laju Utama.
ADVERTISEMENT
Setelah tiba di terminal, bus diantar ke Pool Laju Utama, lalu ia pulang sebentar. T lalu menuju ke rumah ibunya untuk menenangkan diri.
"Saking paniknya saya lupa bawa HP. HP pun lupa dicas, sehingga mati," tuturnya.
Begitu tiba di rumah ibunya, T mengisi daya ponselnya. Ketika ponselnya dihidupkan, ada banyak telepon dan pesan yang masuk dari pihak pengurus dan Pool Laju Utama. T lalu pergi bersama mereka ke Polres Sukabumi untuk diperiksa terkait kecelakaan tersebut.
"Jadi jangan salah tanggap. Bukannya saya melarikan diri. Itu kronologinya seperti itu," ucap T.
Hingga saat ini, T masih diperiksa di Polres Sukabumi. Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi Kota, Ipda Andhika Pratistha, menyebut T dan perwakilan kantornya datang sekitar pukul 19.00 WIB
ADVERTISEMENT
Dari pemeriksaan sementara, T mengaku tak sadar jika busnya melindas kedua korban. Namun T mengakui, ia memang sempat merasakan ada hentakan.
"Memang ada suara hentakan saja. Makanya menepi dan melihat, lalu lanjut sampai ke terminal. [Kecepatan bus] sekitar 30 atau 40 kilometer per jam saat itu," ucap Andhika.