Pengalaman Warga Kuningan Lolos Mudik Tanpa Pemeriksaan dan Kembali ke Jakarta

26 Mei 2020 22:49 WIB
comment
21
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Oky, warga Kuningan yang lolos keluar masuk jakarta tanpa SIKM. Foto: Agaton Kenshanahan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Oky, warga Kuningan yang lolos keluar masuk jakarta tanpa SIKM. Foto: Agaton Kenshanahan/kumparan
ADVERTISEMENT
Apa yang dilakukan dua warga Kuningan, Jawa Barat yang bekerja di Jakarta ini sebenarnya tak pantas ditiru. Mereka nekat mudik di tengah imbauan pemerintah yang gencar meminta warga tak pulang kampung.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya pemerintah, tetapi bahkan MUI hingga petugas keamanan selalu menyerukan agar warga jangan mudik.
Tapi namanya rindu kampung halaman, dua warga Kuningan ini, Anto dan Oky tetap saja nekat mudik.
Kondisi yang membuat kedua anak muda ini terpaksa mudik, sekali lagi terpaksa.
Keduanya anak kos, dan sudah dua bulan bekerja work from home. Secara psikologis, lebaran membuat keinginan untuk pulang tak terbendung.
Video call yang dilakukan dengan ibu dan bapak dirasa tak cukup.
"Ingin ketemu keluarga, kangen. Ini kan momen setahun sekali," kata Oky memberi penjelasan saat berbincang dengan wartawan di sebuah rumah kos di Jakarta, Selasa (26/5).
Oky dan temannya Anto kemudian menuturkan kisah perjalanan mereka.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya keduanya was-was diperiksa di-check point. Mereka tak pegang surat izin keluar masuk alias SIKM. Jadi benar-benar modal nekat dengan berboncengan motor pada H-3 lebaran.
Dari rumah kos, motor mereka mengaspal sejak pagi buta pukul 05.30 WIB.
“Selama di perjalanan pengecekan enggak ada sama sekali. Ada pengalihan sekali oleh polisi di Karawang," terang Oky.
Check point yang berada di titik Jakarta sampai Cirebon mulus dilalui. Bahkan, kata Anto, ada beberapa check point yang hanya tendanya saja dan tak ada petugas.
Sempat istirahat beberapa kali, akhirnya motor mereka sampai ke Kuningan, Jawa Barat, pukul 16.00 WIB.
"Jalur Pantai Utara aman," timpal Oky.
Pemudik warga Kuningan lolos lewati checkpoint pemeriksaan PSBB. Foto: Dok. Istimewa
“Sempat ada pengalihan di Karawang, jalan utama ditutup, dialihkan ke jalan yang lebih kecil, tapi tetap bisa lewat soalnya ada orang yang ngebantuin, katanya suruh masuk ke jalan raya lagi,” kata Oky, pegawai perusahaan swasta di Jakarta ini.
ADVERTISEMENT
Cerita keduanya tak berhenti di mudik saja. Setelah menghabiskan waktu Lebaran di kampung halaman selama 5 hari, Oky rupanya mesti kembali ke Jakarta lantaran tuntutan kerja.
Ia mengaku tak izin sama sekali ke pihak kantor akan mudik saat Lebaran di tengah pemberlakuan PSBB.
“H+2 (Lebaran) berangkat lagi ke Jakarta dari jam 06.00 WIB. Kalau lewatin check point itu ada di Karawang masuk ke Bekasi, itu udah mulai ramai, banyak mobil dan macet, tapi enggak ada yang diberhentikan,” ujarnya.
Pemudik dari Jakarta lolos lewati checkpoint pemeriksaan PSBB. Foto: Dok. Istimewa
Sepanjang perjalanan menuju Jakarta, Oky mengaku melihat banyak petugas mengatur dan mengarahkan lalu lintas di Cirebon, Indramayu, hingga Bekasi. Jumlahnya sampai 10-15 orang.
“Sempat melihat ada mobil berjajar di Bekasi yang diberhentikan, tapi kita naik motor sih lolos,” terangnya.
ADVERTISEMENT
“Masuk Jakarta kosong, aman (tak ada yang memeriksa).”
Menutup perbincangan, Oky kembali bertutur alasan nekat mudik.
“Karena merasa tidak ada gejala, dan tidak ada kegiatan jika di rumah saja, sedangkan di kampung halaman, ada keluarga dan tetangga yang lebih menyenangkan untuk ditemui walaupun sekadar saling sapa,” kata Oky yang diamini Anto.
Pemudik dari Jakarta lolos lewati checkpoint pemeriksaan PSBB. Foto: Dok. Istimewa
Anto juga meyakini bahwa larangan pemerintah selama ini agar tidak mudik sifatnya hanya imbauan saja.
“Karena saya percaya itu hanya imbauan tanpa ada tindakan tegas. Jikapun di jalan diharuskan (diperiksa), saya sudah memikirkan untuk masuk Jakarta melalui berbagai jalan yang mungkin bisa dimasuki,” terangnya.
Hingga hari ke-32 Operasi Ketupat atau Senin (25/5), Polri mencatat sebanyak 82.604 kendaraan pemudik diputarbalikkan. Pemudik yang terjaring terbanyak berasal dari Jakarta.
ADVERTISEMENT
Terkait pemudik yang lolos ini, sebelumnya, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yugo, menyampaikan pihaknya sudah bekerja keras mencegah pemudik. Meskipun, ia mengakui, hasilnya tidak dapat 100 persen.
“Bisa saja mereka lolos. Kita sudah berusaha keras mencegah orang mudik, tapi enggak mungkin juga bisa 100 persen,” kata Sambodo kepada kumparan, Selasa (26/5).
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
**********
Saksikan video menarik di bawah ini: