Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Pengamat soal Pengganti Panglima TNI Andika: Kemungkinan Berasal dari AL
27 November 2022 17:20 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Semuanya merupakan kepala staf angkatan yakni Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo.
Di antara ketiga nama tersebut, nama KSAL Laksamana Yudo Margono dinilai paling berpotensi untuk menggantikan Andika. Hal itu mengemuka dalam diskusi publik yang digelar DPP Partai Perindo di kantornya di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (27/11).
Salah satu tokoh yang hadir sebagai pembicara adah Ketua Badan Pengurus Centra Initiative dan Peneliti Senior Imparsial dr Al Araf. Ia mengisyaratkan Panglima TNI berikutnya dari TNI AL.
Hal ini kata Araf bisa terjadi bila Presiden Jokowi berpedoman pada UU TNI Nomor 34 Tahun 2004. Jika begitu maka pemilihan Panglima TNI yang baru harus berdasarkan pada pola rotasi.
ADVERTISEMENT
Araf menjelaskan hal itu untuk mengurangi salah satu dominasi angkatan. Serta yang paling penting untuk lebih membangun soliditas di dalam tubuh TNI. Sebab TNI memiliki tiga matra yang tiap matra tentu ingin orang di satuannya menjadi panglima.
Namun semua itu balik lagi pada Jokowi, sebab pemilihan Panglima TNI merupakan hak prerogatif presiden.
"Ketika UU ini dibuat latar belakang historisnya adalah salah satunya pergantian Panglima TNI dilakukan secara berotasi dan bergantian. Kalau itu dipilih, maka prediksi saya kemungkinan besar berasal dari Angkatan Laut," kata Araf.
"Karena hari ini berasal dari Angkatan Darat Pak Andika dan sebelumnya berasal dari (Angkatan) Udara. Sehingga ke depan kemungkinan berasal dari Angkatan Laut. Jadi kans Angkatan Laut menjadi Panglima TNI sangat tinggi ya dan itu basis legal sesuai UU TNI," sambungnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kabid Hankam dan Siber DPP Partai Perindo Susaningtyas Nuning Kertopati.
ADVERTISEMENT
Nuni, begitu ia biasa disapa, menilai bahwa rotasi di pucuk pimpinan TNI penting dilakukan untuk memberikan rasa keadilan. Menurutnya hal ini juga membangkitkan semangat dan kebanggaan di prajurit-prajurit TNI lainnya.
"Rotasi matra itu penting supaya berkeadilan, rotasi itu secara psikologis itu membangkitkan semangat prajurit. Akan membangkitkan kepercayaan prajurit di matra terkait di mana kepala stafnya menjadi panglima, ya, ada baiknya lah rotasi itu dilanjutkan," katanya.
Namun demikian, Nuning mengatakan bahwa nama-nama yang diisukan bakal jadi Panglima TNI selanjutnya masih sangat dinamis dan bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan hak prerogatif presiden.
Hingga Minggu (27/11) Presiden Jokowi masih belum menyerahkan nama-nama calon Panglima TNI kepada DPR. Jika merujuk pada UU TNI, Jokowi harus menyerahkan nama calon Panglima TNI ke DPR 20 hari sebelum masa pensiun Andika.
ADVERTISEMENT