Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Penganiaya Komandan Brigade Persis Hingga Tewas Diduga Sakit Jiwa
1 Februari 2018 21:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Komandan Brigade Pengurus Pusat Persis, Prawoto, meninggal dunia setelah dianiaya oleh tetangganya sendiri. Peristiwa tersebut terjadi tak jauh dari rumah korban di Blok Sawah, Kelurahan Cigondewah Kidul, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Kamis pagi (1/2). Penganiaya bernama Asep Maptuh diduga alami gangguan jiwa.
ADVERTISEMENT
Kepala Polrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo menyebutkan, kejadian ini diduga karena pelaku mengalami depresi. Asep menganiaya Prawoto dengan benda tumpul. Korban mengalami luka memar dan sobek di bagian kepala.
"Pukul 16.00 korban meninggal dunia saat di rumah sakit," ujar Hendro saat di Kantor Polsek Bandung Kulon.
Hendro mengatakan, kejadian ini bermula saat Asep tiba-tiba mengetuk rumah korban dengan cara kasar. Asep mengetuk menggunakan linggis hingga atap rumah Prawoto rusak.
Saat Prawoto keluar, Asep langsung mengejarnya. Komandan Brigade PP Persis ini sempat coba melarikan diri. Namun, tetap tertangkap Asep.
"Saat korban keluar lalu dikejar tersangka. Sekitar 600 meter korban jatuh lalu dipukul pake linggis sebanyak 5 kali. Dilerai oleh warga. Pelaku langsung melarikan diri," kata dia.
ADVERTISEMENT
Menurut Hendro, Asep ditangkap tak lama dari kejadian tersebut. Ia menyebutkan, penganiaya ini diduga mengalami gangguan jiwa. Setelah ditangkap dia langsung dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.
"Akan dilakukan pemeriksaan dan proses penyidikan juga kejiwaan pelaku," kata Hendro.
Rumah pelaku dan korban sangat dekat. Mereka bertetangga. Jaraknya hanya terpaut satu rumah saja.
Menurut keterangan tetangga korban dan pelaku, Agus Solihin, Asep adalah pengangguran yang tinggal seorang diri.
"Sehari-hari dia biasa aja. Suka nongkrong. Cuman kelihatan depresi," kata Agus.
Saat ini Asep masih ditahan polisi. Meski pelakunya diduga mengalami gangguan jiwa, kasus penganiayaan yang menyebabkan Prawoto tewas tetap diproses polisi.