Penganiaya Taruna STIP Jakarta Terancam 15 Tahun Penjara

4 Mei 2024 20:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TRS (21), tersangka penganiayaan di STIP Jakarta Utara saat ditampakkan di Polres Jakut, Sabtu (4/5/2024). Foto: Hedi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
TRS (21), tersangka penganiayaan di STIP Jakarta Utara saat ditampakkan di Polres Jakut, Sabtu (4/5/2024). Foto: Hedi/kumparan
ADVERTISEMENT
Polres Metro Jakarta Utara telah menetapkan Tegar Rafi Sanjaya (TRS) sebagai tersangka atas tewasnya taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Putu Satria Ananta Rustika.
ADVERTISEMENT
Tegar menjadi tersangka tunggal. Dia disebut menganiaya Putu Satria dengan 5 kali pukulan tepat di ulu hati. Hal itu yang menyebabkan Putu Satria tersungkur, kehilangan kesadaran lalu meninggal dunia.
Akibat perbuatannya, Tegar diancam 15 tahun penjara. Dia dijerat Pasal 338 KUHP.
“Pasalnya, 338 jo atau subsider 351 ayat 3 ancaman hukumannya 15 tahun penjara,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, kepada wartawan di kantornya, Sabtu (04/5).
Bunyi pasal tersebut adalah:
Setiap orang yang merampas nyawa orang lain, dipidana karena pembunuhan, dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan meninjau lokasi tewasnya Taruna STIP Marunda Jakarta Utara pada Jumat (3/5/2024). Foto: Mario Sofia Nasution/ANTARA

Awal Mula Penganiayaan

Kejadian bermula ketika Putu Satria dan 4 teman seangkatannya baru saja selesai melakukan kegiatan jalan santai.
ADVERTISEMENT
Mereka kemudian menuju ke ruang kelas. Di sana, Putu Satria dan kawan-kawan dipanggil oleh para seniornya. Para senior itu mempermasalahkan Putu yang masih mengenakan pakaian olahraga.
Putu Satria dan teman-temannya lalu diminta oleh para senior itu menuju ke salah satu kamar mandi di lantai 2 kampus. Mereka diminta untuk berbaris. Di sana, Putu dihajar hingga tak berdaya.
Setelahnya, rekan seangkatan Putu Satria diminta pergi dari kamar mandi untuk kembali mengikuti kegiatan pembelajaran.
Sementara Putu Satria langsung dibawa ke klinik kampus. Di sana dinyatakan Putu Satria sudah tidak bernyawa.