Pengemudi Pajero Berpelat Polisi Ugal-ugalan: Pepet Mobil, Nyaris Bikin Celaka

30 Juli 2023 16:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi defogger belakang mobil. Foto: dok. taylorautoglass.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi defogger belakang mobil. Foto: dok. taylorautoglass.com
ADVERTISEMENT
Pengemudi Pajero berpelat kode polisi terlihat ugal-ugalan di jalan tol menuju Pantai Indah Kapuk (PIK). Aksi pengemudi ini membuat pengguna jalan lain hampir menabrak pembatas jalan.
ADVERTISEMENT
Hal itu diceritakan Bill Turangan, pengemudi lain yang sempat mengabadikan aksi pengemudi Pajero ugal-ugalan tersebut. Bill mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di arah Tol Prof. Sedyatmo, Jakarta Utara, Jumat (28/7).
"Kejadian Jumat pagi. Saya dan istri arah ke Tol Prof. Sedyatmo. Awalnya, sudah curiga kenapa ada iring-iringan mobil dinas, tapi, kok, yang di depan mobil sipil. Ternyata benar, setelah melambung saya dari kiri, arogansinya terjadi," kata Bill saat dikonfirmasi, Minggu (30/7).
Setelah menyalip kendaraannya, lanjut Bill, Pajero itu kemudian semakin ugal-ugalan hingga hampir mencelakakan pengemudi lain. Tampak dari video yang sempat diunggah Bill, Pajero pelat dengan kode Polri 3803-50 itu hampir menyerempet mobil Stargazer.
"Mobil Stargazer yang di video hampir menabrak pembatas jalan sebelah kanan. Setelah itu saya inisiatif lambung iring-iringan tersebut, lalu buka kaca. Hanya sebatas buka kaca tanpa aksi apa-apa," cerita Bill.
ADVERTISEMENT
"Setelah itu, mobil dinas tersebut, langsung menurunkan laju kendaraannya malah semakin mengintimidasi Stargazer di belakang (ada mobil) saya dan istri," tambah Bill.
Bill menceritakan bahwa mobil Pajero dengan strobo tersebut mengawal mobil sedan B 1296 ZZH. Bill mengaku berniat melaporkan ke polisi tapi belum sempat.
"Sayangnya hari itu saya dan istri tidak sempat melaporkan kejadian tersebut," pungkas Bill.
Sementara itu, saat dikonfirmasi mengenai kejadian itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman mengaku belum mengetahuinya.
"Belum dapat [informasi]," kata Latif, Minggu (30/7).