Penggali Kubur di Kota Bandung Semakin Sibuk, Jenazah COVID-19 Terus Berdatangan

Ilustrasi pemakaman corona. Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO

Belakangan ini Ajat merasa lebih lelah saat mengelola Tempat Pemakaman Umum khusus COVID-19 di Kota Bandung. Sampai tengah hari saja, antrean jenazah yang harus segera dimakamkan sudah berderet.

Sejak 9 Juni ini, setidaknya Ajat dengan dan teman-temannya mengurus 10- 20 jenazah dengan protokol COVID-19 secara telaten. Padahal di bulan sebelum-sebelumnya pengalaman ini belum pernah ia rasakan.

"Sekarang dari jam 06.00 WIB sampai jam 13.00 WIB juga sudah ada sembilan jenazah yang dimakamkan," cerita Ajat, dikutip dari Antara, Senin (14/6).

Para petugas pemikul dan penggali kubur pun lebih sibuk. Apalagi, mereka bekerja selama 24 jam penuh.

Semua mulai kewalahan. Ajat pun menyebut jenazah bahkan masih berdatangan sampai langit menggelap.

"Sampai malam juga di sini kan kewalahan bikin liang lahatnya, kalau malam juga ada kan yang menggali. Jadi di sini cuma penangguhan saja, misalnya datang jam 08.00 WIB, diundur sebentar saja untuk menyediakan liang lahat," katanya.

Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock

Menurut Ajat, kini para petugas penggali dalam satu harinya selalu menyiapkan 20 liang lahat di TPU khusus COVID-19 tersebut. Para petugas dari TPU lain pun sampai harus dikirim untuk membantu proses pemakaman di TPU Cikadut.

"Pekerjanya sekarang ada sekitar 30 orang, dan itu juga dibagi shift-nya, jadi satu liang lahat dikerjakan dua orang," katanya.

Di TPU Cikadut, yang dimakamkan bukan hanya warga asli dari Kota Bandung. Sebab, TPU Cikadut kini juga menjadi pemakaman rujukan dari sejumlah rumah sakit di Kota Bandung yang juga menjadi rujukan COVID-19 bagi pasien di Bandung Raya.

Sambil membuka catatannya, Ajat menjelaskan, sejak awal bulan Juni 2021 hingga tengah bulan ini (14 hari) sudah ada 155 jenazah yang dimakamkan dengan protokol COVID-19 di TPU Cikadut. Sedangkan selama bulan Mei 2021 ada 151 Jenazah yang dimakamkan dengan protokol COVID-19.