Penghormatan Terakhir untuk Helmut Kohl, Bapak Uni Eropa

1 Juli 2017 20:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenazah Helmut Kohl di Parlemen Eropa (Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah Helmut Kohl di Parlemen Eropa (Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann)
ADVERTISEMENT
Parlemen Eropa di Starsbourg, Prancis, pada Sabtu (1/7) digelayuti suasana haru. Sebuah seremoni diadakan untuk menghormati Helmut Kohl, Kanselir Jerman sejak 1982 hingga 1998. Peti dengan bendera Uni Eropa disandarkan di bagian tengah Gedung Parlemen. Dalam ruangan, seluruh pemimpin negara Uni Eropa serta mantan pemimpin di era Kohl hadir untuk melakukan penghormatan terakhir pada mantan Kanselir Jerman yang disebut sebagai 'Pemersatu Eropa'.
ADVERTISEMENT
Karena sumbangsihnya, Kohl mendapat kehormatan untuk disemayamkan di Parlemen Eropa. Gagasan ini diajukan oleh Presiden Komisi Uni Eropa, Jean-Claude Juncker, yang memiliki kedekatan dengan mantan Kanselir. Juncker yang dipanggi dengan nama 'Junior' oleh Kohl menganggapnya sebagai "mentor, teman, dan arti sebenarnya Eropa". Kohl menjadi tokoh pertama yang petinya ditutup menggunakan bendera Uni Eropa, bukan bendera negara asalnya.
Deretan pemimpin negara hadir dalam upacara tersebut. Selain Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Rusia Dimitri Meyvedev, Perdana Menteri Inggris Theresa May, dan Perdana Menteri Spanyol Felipe Gonzales. Mantan pemimpin negara seperti Presiden AS Bill Clinton dan eks PM Italia Silvio Berlusconi juga tampak hadir.
Beberapa pemimpin menyampaikan pidato kenegaraan. Kanselir Jerman Angela Merkel tidak mampu menahan rasa haru karena kehilangan sosok pemimbing. "Yang Terhormat Kanselit Helmut, Anda memainkan peran penting yang membuat saya dapat berdiri di tempat ini," ucap Merkel yang dikutip oleh Deutsche Welle. Meski sempat memiliki ketegangan dengan Kohl pada tahun 1998, Merkel tetap tidak lupa untuk memberi rasa terima kasih. "Terima kasih atas kesempatan yang Anda berikan. Saya memberi hormat kepada Anda dan memiliki memori atas kebijaksanaan dan kerendahan hati Anda," cerita Merkel.
ADVERTISEMENT
Angela Merkel di depan peti Helmut Kohl (Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann)
zoom-in-whitePerbesar
Angela Merkel di depan peti Helmut Kohl (Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann)
Kesan baik terhadap Kohl tidak hanya diucapkan politisi senegara. Presiden Prancis Emmanuel Macron memandang Kohl sebagai guru yang memberi pelajaran berharga tentang rekonsiliasi masa lalu. Ia mengungkapkan bahwa Kohl membawa Jerman dan Prancis memasuki babak baru masa yang lebih damai. Kohl bersama Mitterrand (mantan presiden Prancis) tidak sepenuhnya melupakan pengalaman tragis yang pernah terjadi, namun tetap bekerja untuk memastikan orang-orang yang berperang menjadi rekan baik," ucap Macron.
Mantan Presiden AS, Bill Clinton, menggunakan kesempatan pidato kali ini untuk menyanjung jasa Kohl selama hidup. "Dia ingin menciptakan dunia di mana tidak ada orang yang saling menindas satu sama lain," ucap Clinton. "Anda melakukan pencapaian luar biasa selama hidup dan siapapun yang menerimanya akan membalas dengan cinta," tutup Clinton.
ADVERTISEMENT
Kohl akan dimakamkan di dekat Gereja Katedral di Speyer Jerman. Lokasi tersebut dipilih karena tidak menjadi simbol kedekatan Prancis dan Jerman.
Para pemimpin negara di pemakaman Helmut Kohl (Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemimpin negara di pemakaman Helmut Kohl (Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann)
Helmut Kohl, kanselir yang berkuasa 16 tahun sekaligus pemersatu Jerman Barat dan Timur, meninggal di usia 87 tahun pada Jumat (16/6). Kohl menapaki karier sebagai politisi melalu Partai Katolik Demokrat. Selama menjadi Kanselir, Helmut menorehkan tinta emas yang dikenang oleh seluruh dunia setelah mampu menyatukan dua Jerman dan membangun pondasi Uni Eropa. Kepiawaiannya mampu menjembatani Blok Barat dan Timur yang mengalami ketegangan selama Perang Dingin.