Pengiriman Bantuan ke Longsor Papua Nugini yang Tewaskan 670 Orang, Terhambat

27 Mei 2024 10:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penduduk setempat berkumpul di lokasi tanah longsor di desa Mulitaka di wilayah Maip Mulitaka, di Provinsi Enga, Papua Nugini (26/5/2024). Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Penduduk setempat berkumpul di lokasi tanah longsor di desa Mulitaka di wilayah Maip Mulitaka, di Provinsi Enga, Papua Nugini (26/5/2024). Foto: AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (27/5) mengakui upaya pengiriman bantuan ke wilayah terdampak longsor di Papua Nugini, terhambat. Otoritas lokal menyebut, jumlah korban jiwa akibat bencana itu mencapai 670 orang.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan PBB, terhambatnya bantuan masuk disebabkan berbagai faktor, di antaranya medan yang sulit, wilayah terpencil, sampai jalan hancur.
PBB menyebut, tim evakuasi dan bantuan yang dipimpin oleh personel pertahanan Papua Nugini sebenarnya sudah tiba di lokasi. Akan tetapi, alat berat demi membantu operasi penyelamatan korban belum mencapai lokasi bencana.
Penduduk setempat terlihat di dekat lokasi tanah longsor di desa Mulitaka di wilayah Maip Mulitaka, di Provinsi Enga, Papua Nugini (26/5/2024). Foto: AFP
Itu disebabkan jalan utama terputus karena longsor. Oleh karenanya, pemberian bantuan masih dikirim memakai helikopter.
"Otoritas pemerintahan di Papua Nugini tetap fokus untuk membersihkan puing-puing dan meningkatkan akses ke desa-desa," ucap pernyataan PBB seperti dikutip dari Reuters.
Mereka menambahkan, kini pihaknya sedang mempersiapkan pendistribusian bantuan air dan pangan. Setelah itu, mereka akan mendirikan pusat evakuasi.
Kepala misi badan migrasi PBB untuk Papua Nugini, Serhan Aktoprak, mengatakan meski misi pemberian bantuan dan evakuasi sulit mereka tetap melanjutkan hal tersebut. Operasi kemanusiaan baru akan berhenti jika warga lokal memintanya.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, saat ini tim evakuasi dan pemberian bantuan hanya memiliki delapan kendaraan di lokasi bencana. Dia berharap alat berat atau bantuan lainnya bisa segera sampai ke lokasi bencana.
Longsor yang menewaskan ratusan orang itu terjadi pada pekan lalu di Provinsi Enga. Selain korban tewas, 1250 orang lainnya kehilangan tempat tinggal.
Keterangan otoritas setempat lebih dari 150 rumah terkubur longsor. Sedangkan 250 bangunan terpaksa ditinggalkan akibat rusak berat setelah dihantam longsor.