Pengungsi Gunung Merapi Mulai Mengeluh Sakit

26 Mei 2018 15:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cek kesehatan pengungsi Desa Glagaharjo (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cek kesehatan pengungsi Desa Glagaharjo (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
54 orang pengungsi Gunung Merapi di Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, mendapat pemeriksaan kesehatan. Mereka mulai mengeluh tidak enak badan.
ADVERTISEMENT
"Mayoritas penyakit lama. Yang baru (saat di pengungsian) itu capek, batuk, pilek, pusing, gatal, dan hipertensi," jelas Paur Dokter dan Kesehatan (Dokkes) Polres Sleman Penda TK 1, Rini Wuryani di lokasi, Sabtu (26/5).
Suasana pengungsian di Balai Desa Glagaharjo (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pengungsian di Balai Desa Glagaharjo (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
Sementara itu, salah seorang pengungsi, Adi (58) mengatakan, selama beberapa hari di pengungsian kebutuhan makanan terpenuhi dengan baik. Hanya saja ia mulai merasakan tidak enak badan, terutama pada bagian pergelangan kaki yang sering pegal.
"Kalau digunakan duduk itu sakit," jelas warga Dusun Kalitengah Lor tersebut.
Selain memeriksa kesehatan para pengungsi, Tim Dokkes Polres Sleman juga memeriksa kesehatan para petugas di Pos Utama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman di Pakem dan Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang.
Korban letusan freatik Gunung Merapi mengungsi. (Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
zoom-in-whitePerbesar
Korban letusan freatik Gunung Merapi mengungsi. (Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Ungsikan dan Jual Ternak
ADVERTISEMENT
Ternak selama ini menjadi salah satu alasan warga lereng Gunung Merapi enggan mengungsi, karena takut ternak mati kelaparan. Namun, sejumlah warga memilih untuk mengungsikan ternaknya ke keluarga atau tetangga yang berjarak cukup jauh dari puncak Gunung Merapi.
"Untuk pakan, nanti anak saya yang mencari dan mengantarkannya ke tempat ternak yang diungsikan," ujar Adi, salah satu pengungsi.
Sapi di padang rumput. (Foto: Pixabay/Zdenet)
zoom-in-whitePerbesar
Sapi di padang rumput. (Foto: Pixabay/Zdenet)
Berbeda dengan Adi, Kemi (35) memilih untuk menjual ternaknya, ketimbang diungsikan ke tempat lain. Hal ini dilakukan untuk menambah pendapatan menjelang lebaran nanti.
"Saya jual dua ekor, masih kecil. Kalau total ada sekitar 50 hewan ternak yang dijual (para tetangga) di padukuhan ini," ujarnya.
Kemi mengatakan, banyak warga yang kerepotan mengurus ternak sementara mereka tinggal di pengungsian. Akibat kondisi ini harga sapi yang dijual jauh di bawah harga pasaran. Jika sapi dewasa biasa dipatok Rp 17 juta kini turun menjadi Rp 15 juta.
Erupsi Gunung Merapi  (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Erupsi Gunung Merapi (Foto: Dok. BNPB)
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, status Gunung Merapi masih berada di level waspada (level II). Status tersebut dinaikkan setelah adanya peningkatan akktivitas vulkanik pada Senin (21/5) malam. Warga diminta untuk menjauhi radius 3 kilometer dari Puncak Gunung Merapi.