Pengurus RT soal WO Penipu di Bekasi: Nggak Bayar Iuran Warga Sejak Januari

10 Oktober 2024 12:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terduga pelaku WO penipu Harmoni Wedding inisial A.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Terduga pelaku WO penipu Harmoni Wedding inisial A. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Wedding Organizer (WO) Harmoni Wedding di Bekasi dilaporkan puluhan calon pengantin karena diduga melakukan penipuan. Sekretaris RT tempat WO itu berada menjelaskan si pemilik WO berinisial A tak pernah bayar iuran lingkungan.
ADVERTISEMENT
Menurut Sekretaris RT 1, Kayuringin Jaya, Kota Bekasi, Suryo Pranoto, A sudah menunggak iuran bulanan warga sejak Januari 2024.
“Uang Agustusan sama uang bulanan. (nunggak) Dari bulan Januari ya,” ujarnya saat disambangi di kediamannya, Kamis (10/10).
Suryo mengaku terakhir kali bertemu dengan A saat menagih uang Agustusan di pertengahan bulan Agustus lalu.
“Waktu saya ke sana sama Ibu RT, waktu itu nagih apa ya? Uang Agustusan sama uang sampah, dia janjiin, janjiinnya dua hari, saya ke sono nggak ketemu orangnya,” ujar Suryo.
“Terakhir itu,” jelasnya.
Menurut Suryo, A pindah tanpa melapor pada siapa pun. Ia tak tahu rumah yang disewa A kini sudah tak berpenghuni.
“Nah, dia dateng lapor, tapi pindahnya nggak lapor. Nggak tahu saya, bahwa rumah itu kosong juga nggak tahu,” ujarnya.
Penampakan rumah kantor Wedding Organizer (WO) Harmoni Wedding di Kayuringin Jaya, Bekasi pada Kamis (10/10/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
A bahkan diketahui tak membayar sewa rumahnya.
ADVERTISEMENT
“Nggak ada. Kata yang punya rumah juga nggak bayar sewa. Sudah berapa bulan nggak bayar sewa. Janjian-janjian terus sama Pak RT, tapi dia nggak pernah ketemu, ingkar terus,” jelas Suryo.
kumparan telah menemui pemilik rumah yang disewa A. Menurutnya, A menunggak uang sewa sebelum kabur meninggalkan rumah tanpa pamit.
Suryo kemudian menjelaskan bahwa A diduga pindah ke rumah saudaranya yang tak jauh dari lokasi rumah WO tersebut.
“Ke rumah saudaranya. Ini alamatnya nih. Katanya pindahnya ke situ,” ujar dia sambil menunjukkan alamat.
Menurut Suryo, pihaknya beberapa kali menghubungi A melalui WhatsApp. Namun, A tak kunjung merespons.
“Nggak, di-WA juga nggak bales. Kan ada bendahara kan. Sudah di-WA sama bendahara nggak respons,” ujar dia.
ADVERTISEMENT
Saat mengangkut perabotan rumahnya, warga tak menduga A sedang pindahan. Suryo mengira, ia hanya ingin mengirimkan properti pernikahan.
Pemilik Harmoni Wedding berinisial A yang diduga menipu 56 calon pengantin di Bekasi. Foto: Dok. Istimewa
“Pas pindah tuh ya kita kira mau ngirim properti aja. Dia kan WO. Saya kira mau kirim ke pesta mana gitu,” ungkapnya.
Menurut Suryo, Harmoni Wedding sudah beroperasi sejak lama. A juga sudah menjadi warganya sejak satu tahun yang lalu.
Suryo menjelaskan bahwa sebelumnya tak pernah ada kasus penipuan yang menjerat A. Beberapa warga bahkan pernah menggunakan jasanya.
“Saya pernah lihat, maksudnya dekorasinya tuh bagus gitu. Bunga-bunganya bagus. Setiap minggu pasti ada aja (pesanan) dia. Sampahnya kan suka berserakan di depan rumah kan diangkut tukang sampah,” jelas dia.
“Apa sekarang dia ada masalah saya nggak tahu juga,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kini, A dilaporkan puluhan calon pengantin ke Polres Metro Bekasi Kota. Para pelapor menduga A melakukan penipuan hingga merugikan mereka hingga Rp 1 miliar.

Polisi Usut Kasus Penipuan WO Bekasi

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary mengatakan kasus ini sedang diusut.
Ade mengatakan Polres Metro Bekasi Kota telah menerima laporan kasus tersebut. Terlapor berinisial A, ia dilaporkan terkait Pasal 378, Pasal 372 KUHP.
"Kasus ini akan diproses dan diusut tuntas," kata Ade Ary, Rabu (9/10).
"Saat ini penyidik dari Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota sedang melakukan klarifikasi pendalaman penyelidikan kepada beberapa saksi," ujarnya.
A dilaporkan oleh calon pengantin yang menjadi korban ke Polres Metro Bekasi Kota. Para korban ditipu dengan tawaran paket pernikahan murah, diskon dan bonus, namun ternyata tak kunjung ditepati. Total korban 56 orang, namun baru 18 orang yang melapor ke polisi.
ADVERTISEMENT