Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Penjambret Cempaka Putih Tak Bisa Tidur, Merasa Dibayangi Korban
9 Juli 2018 9:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
Sandi Hariyanto menunduk. Kaus tahanan yang dia kenakan dipakainya untuk menutupi wajahnya. Dengan terbata-bata, penjambret yang menewaskan Warsilah ( penumpang ojek online di Cempaka Putih ) ini menjawab pertanyaan wartawan.
ADVERTISEMENT
Dalam jumpa pers di Mapolres Jakpus, Senin (9/7), Sandi menyesal atas perbuatan yang dilakukannya. Dia mengaku, setelah peristiwa itu, membaca di media bahwa korban tewas.
"Saya merasa takut waktu tiga hari setelah itu. Saya tahu korban meninggal, saya merasa bersalah dan saya ke rumah paman saya di Jagakarsa untuk minta solusi dan bantu saya menyerahkan diri," kata Sandi.

Sandi mengaku menjambret baru tiga kali. Dalam peristiwa penjambretan korban Warsilah ini dia tak mendapat apa-apa, karena korban menahan tasnya, dan terjadi tarik-tarikan. Korban terjatuh ketika kendaraan tengah melaju.
"Saya merasa dibayang-bayangi korban," imbuh Sandi.
Sejak itu, dia gelisah tak bisa tidur. Hingga akhirnya memutuskan untuk menyerahkan diri.
"Jadi sejak itu saya gelisah, terbayang-bayang terus dan tiba tiba teringat saja korban sering dalam bayangan saya. Susah tidur dan gelisah," tutup dia.
ADVERTISEMENT
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.