Penjelasan Ahli soal Nitrogen di Chiki Ngebul: Berisiko Membakar

9 Januari 2023 20:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi es chiki ngebul. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi es chiki ngebul. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Puluhan anak di Jawa Barat keracunan jajanan 'chiki ngebul' yang menyebabkan mereka harus mendapatkan perawatan secara medis. Sebanyak 28 anak menjadi korban, yang tersebar di Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Bekasi.
ADVERTISEMENT
Kejadian keracunan ini terjadi pada November dan Desember 2022 lalu. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kemudian meminta rumah sakit dan Dinas Kesehatan (Dinkes) di kabupaten/kota untuk segera melapor jika menemukan kasus keracunan jajanan chiki ngebul.
Chiki ngebul adalah sebutan bagi jajanan bola-bola warna-warni yang menggunakan asap nitrogen. Jajanan ini digemari anak-anak karena mengeluarkan asap seperti naga.
Koordinator Laboratorium Analisis Gas, Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) Badan Standardisasi Nasional (BSN), Harry Budiman menjelaskan bahan dalam jajanan chiki ngebul yang mengeluarkan asap.
Asap yang muncul dari makanan itu berasal dari nitrogen cair yang dituangkan ke dalam chiki. Saat dituangkan, nitrogen cair itu kemudian berubah bentuk menjadi gas sehingga mirip seperti asap.
"Kalau dari segi kimia, nitrogen itu ada dalam bentuk cair ada pula yang dalam bentuk gas. Ini sekarang kita hirup udara itu nitrogen dalam bentuk fasa gas komposisinya sekitar 78 persen," kata Harry saat ditemui kumparan di kantornya di Tangerang Selatan, Senin (9/12).
Koordinator Laboratorium Analisis Gas SNSU Badan Standardisasi Nasional (BSN), Harry Budiman. Foto: Andika Ramadhan/kumparan
Nitrogen cair biasanya digunakan untuk mengawetkan makanan karena suhunya yang rendah dengan titik didih sekitar -196 derajat celsius. Zat ini juga digunakan untuk mengawetkan spesimen biologi.
ADVERTISEMENT
Dalam pengawetan makanan dengan menggunakan nitrogen cair, makanan yang hendak dimakan akan ditaruh di suhu ruangan dengan jeda waktu yang cukup, tidak langsung dikonsumsi. Proses tunggu itu membuat nitrogen cair mejadi gas. Jeda waktu itu yang membuat makanan aman untuk dikonsumsi.
Nitrogen di makanan siap santap berisiko membakar
Penggunaan nitrogen cair dalam makanan yang langsung disantap --bukan untuk mengawetkan-- memiliki risiko yang berbahaya bagi tubuh manusia. Suhunya yang ekstrem sangat rendah bisa membuat kulit menjadi terbakar.
"Dia [nitrogen cair] tidak berwarna, juga tidak berasa, jadi walaupun ditambahkan ke dalam makanan memang tidak mengubah rasa makanan. Tapi yang menjadi khawatir itu apabila nitrogen itu langsung kontak ke tubuh kita, kulit akan menyebabkan seperti luka bakar, inflamasi," kata Harry.
Peneliti menggunakan sarung tangan khusus untuk memegang tempat penyimpanan nitrogen di Laboratorium Analisis Gas SNSU BSN di Serpong, Tangerang Selatan. Foto: Andika Ramadhan/kumparan
Bahkan dalam penggunaannya di laboratorium, bila hendak memegang nitrogen atau alat yang berhubungan dengan unsur ini, wajib menggunakan sarung tangan yang tebal.
ADVERTISEMENT
"[Nitrogen] yang -196 derajat itu apabila kontak dengan kulit itu akan menyebabkan luka bakar. Derajat luka bakar ini adalah cryogenic injury, yakni luka bakar yang disebabkan oleh suhu yang sangat rendah. Ketika kontak itu akan terjadi luka bakar atau melepuh kulit," ujarnya.
Harry berulang kali menjelaskan bahwa nitrogen cair yang terkena kulit luar saja berbahaya, apalagi bila masuk ke dalam tubuh manusia dan melukai organ dalam seperti yang terjadi dalam kasus chiki ngebul.
Nitrogen mudah didapatkan
Layaknya seperti gas oksigen yang mudah didapatkan, nitrogen pun tak susah untuk ditemukan. Menurut Herry, nitrogen dapat dibeli bebas di toko-toko yang biasanya menjual gas.
"Di lingkungan kita juga ada, di daerah dekat sini juga ada perusahaan gas kecil gitu. Dia biasa menyuplai gas oksigen, gas asetilen untuk kebutuhan masyarakat, itu sama. Jadi bisa didapatkan dengan mudah," kata Harry.
Tempat penyimpanan nitrogen di Laboratorium Analisis Gas SNSU BSN di Serpong, Tangerang Selatan. Foto: Andika Ramadhan/kumparan
Harry mengimbau perlu edukasi yang masif terkait makanan yang menggunakan nitrogen cair seperti chiki ngebul. Penggunaannya pun hanya sekadar untuk atraksi semata. Sementara, risiko yang ditimbulkan bila tidak hati-hati maka akan berdampak luka bakar.
Ilustrasi es chiki ngebul. Foto: Shutterstock