Penjelasan Arteria soal Polemik Kajati Berbahasa Sunda, Singgung Sunda Empire

18 Januari 2022 21:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politikus PDI Perjuangan, Arteria Dahlan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Politikus PDI Perjuangan, Arteria Dahlan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan menjelaskan maksud mengapa ia mengeluarkan pernyataan agar Kajati tak berbahasa Sunda dalam sebuah rapat resmi.
ADVERTISEMENT
Dalam penjelasannya kepada wartawan, Arteria turut menyinggung Sunda Empire.
“Pertama, saya minta untuk bisa memahami suasana rapat, ya kalau rapat Komisi III dengan Kejaksaan sudah tahulah bagaimana isu di luar sana mengatakan ada Sunda Empire. Saya berusaha membantu institusi Kejaksaan dan Jaksa Agung bahwa tidak ada Sunda Empire,” kata Arteria, Selasa (18/1).
“Bahwa sekalipun ada orang bersuku Sunda menduduki jabatan strategis, itu karna mereka punya kompetensi, kapasitas dan kualitas bukan yang lain,” tambah Arteria.
Politikus PDIP, Arteria Dahlan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Arteria tak merici apa kaitan lebih jauh Sunda Empire dengan pernyataannya itu. Pun siapa Kajati yang dimaksud Arteria enggan mengungkap.
“Kami menciba meyakinkan publik untuk itu, tapi bayangkan disaat kita berusaha meyakinkan publik, masih ada kajati yang mempertontonkan kedekatannya dengan Jaksa Agung dengan menggunakan bahasa sunda,” urai Arteria.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh, Arteria menuturkan, apa yang ia perjuangkan justru membantu Jaksa Agung, membantu orang Sunda untuk memastikan bahwa mereka yang ada di Jabar memiliki kompetensi.
“Justru saya memastikan bahwa (orang) sunda yang disana memang punya kompetensi, makanya saya marah begitu ada Kajati yang ngomong sunda di ratas, jadi yang kita upayakan jadi musnah,” tandas Arteria.
Diberitakan sebelumnya, pernyataan Arteria itu disampaikan saat raker bersama Jaksa Agung Senin (17/1) kemarin. Ia menilai sebaiknya dalam rapat resmi menggunakan bahasa Indonesia.
“Ganti itu Pak, kita ini Indonesia Pak. Jadi orang takut, kalau ngomong pakai Bahasa Sunda ntar orang takut ngomong apa dan sebagainya. Kami mohon selaku yang seperti ini dilakukan penindakan tegas,” ujar Arteria.
ADVERTISEMENT