Penjelasan Ayah Bayi 2 Bulan di Tangsel yang Anaknya Masuk ICU Imbas Asap Sampah

14 April 2025 19:23 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana sekitar rumah bayi yang terkena ISPA karena diduga aktivitas pembakaran sampah di Tangerang Selatan. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana sekitar rumah bayi yang terkena ISPA karena diduga aktivitas pembakaran sampah di Tangerang Selatan. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Bayi laki-laki berusia 2 bulan, Muhammad Albi Alfarizki, di Cipayung, Tangerang Selatan, terpaksa dilarikan ke ICU karena menderita sesak napas. Silang pendapat soal penyebab Albi mengalami sesak napas pun terjadi antara keluarga dari bayi dan Ketua RT setempat.
ADVERTISEMENT
Ketua RT meyakini Albi mengalami sesak napas karena terpapar asap rokok. Sementara itu, Ayahanda dari Bayi, Abizar Purnama, menegaskan bahwa anaknya mengalami sesak napas karena paparan asap pembakaran sampah yang acap kali dilakukan di lapangan dekat rumahnya.
Ia mengatakan, tak hanya anaknya saja yang jadi korban dari aktivitas pembakaran sampah tersebut. Ada anak warga lain yang mengalami sesak napas diduga karena asap pembakaran sampah.
"Sebelum saya juga udah ada korban komplain juga di grup, dibilangnya sama karena asap rokok," kata dia ketika dikonfirmasi kumparan melalui sambungan telepon, Senin (14/4).
Suasana sekitar rumah bayi yang terkena ISPA karena diduga aktivitas pembakaran sampah di Tangerang Selatan. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Abizar membantah keterangan Ketua RT soal rokok. Dia mengaku tak pernah lagi merokok sembarangan setelah mempunyai anak bahkan sejak istrinya hamil. Maka dari itu, dia meyakini anaknya mengalami sesak napas karena paparan asap pembakaran sampah.
ADVERTISEMENT
"Saya kalaupun merokok, saya nggak pernah di rumah, walaupun di rumah juga itu sebelum anak saya lahir. Dan kedua, waktu istri saya mengandung, saya nggak pernah merokok dekat istri," ucap dia.
Abizar mengaku sudah pernah menegur Ketua RT dan RW setempat tapi tak pernah mendapat respons yang baik. Dia kemudian memutuskan untuk membuat viral kasus itu di media sosial.
Suasana sekitar rumah bayi yang terkena ISPA karena diduga aktivitas pembakaran sampah di Tangerang Selatan. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
"Kita udah nge-push RT RW terus komplain DLH juga udah pernah datang, cuma begitu lagi terjadi," ujar dia.
"Penyumbang terbesar itu dari asap pembakaran sampah. Karena itu hampir setiap hari," lanjut dia.
Abizar menegaskan tak ada niatan untuk membuat kegaduhan di lingkungan tempat tinggalnya. Dia hanya mengharapkan lingkungan yang lebih baik dan bebas dari asap pembakaran sampah. Kini, dia mengaku bersyukur aktivitas pembakaran sampah sudah berhenti.
ADVERTISEMENT
"Jadi demi anak nggak begitu lagi, jadi saya naikin ke media. Maksud saya sih tujuannya biar berubah aja. Nggak ada unsur menjatuhkan pihak mana pun," kata dia.