Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Penjelasan Batik Air soal AC Pesawat Mati yang Tuai Protes Penumpang
12 April 2023 20:44 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Pesawat Batik Air rute Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia (KUL) tujuan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK) yang terbang pada Senin (10/ 04) sempat mengalami AC mati. Video penumpang kepanasan dan protes di dalam kabin pesawat itu viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Batik Air meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi kepada penumpang dengan nomor penerbangan nomor ID-7283 tersebut.
"Ketidaknyamanan atau keluhan pesawat kurang terasa dingin dan lampu sempat padam seketika yang terjadi pada situasi dimaksud disebabkan oleh Ground Power Unit (GPU) yang tidak bekerja secara maksimal (Ground power issue)," kata Corporate Communications Strategic of Batik air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Rabu (12/4).
Danang menjelaskan bahwa Ground power issue adalah gangguan yang terjadi pada pasokan daya listrik yang diberikan pada pesawat melalui GPU saat pesawat sedang parkir di darat. Kendala dapat berupa ketidakmampuan GPU memberikan pasokan listrik yang cukup pada pesawat, atau terjadi indikasi kegagalan pada sistem kelistrikan yang menyebabkan pasokan daya listrik terganggu.
ADVERTISEMENT
"Ground Power Unit (GPU) disediakan oleh pihak ketiga atau mitra ground handling yang bekerja sama dengan Batik Air di Kuala Lumpur," ucapnya.
GPU merupakan peralatan yang terpisah dari pesawat dan berfungsi sebagai pemasok kelistrikan dari luar pada pesawat. GPU biasanya terletak di area parkir pesawat dan dihubungkan ke pesawat dengan menggunakan kabel listrik yang terpasang di konektor pada pesawat.
Dengan menggunakan GPU, pesawat mendapatkan pasokan daya listrik yang dibutuhkan untuk menghidupkan sistem-sistem listrik di dalam pesawat, seperti sistem penerangan, pendingin udara, sistem avionik dan lain sebagainya.
Dalam operasinya, kata Danang, GPU dikendalikan oleh operator ground handling dan bukan oleh awak pesawat. Operator ground handling bertanggung jawab untuk memastikan bahwa GPU berfungsi dengan baik dan pasokan daya listrik yang disediakan sesuai dengan kebutuhan pesawat.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Danang menyebut, perlu adanya komunikasi yang baik antara operator ground handling dan awak pesawat untuk memastikan bahwa pasokan daya listrik yang disediakan oleh GPU memenuhi standar keamanan dan keselamatan yang diperlukan untuk mengoperasikan pesawat dengan aman dan efisien.
"Batik Air menegaskan, bahwa pesawat Boeing 737-800NG registrasi PK-LBS dalam kondisi prima, laik dan aman dioperasikan. Kendala yang terjadi pada ketidakmaksimalan kinerja GPU telah diatasi dengan segera dan tidak mempengaruhi keselamatan penerbangan," jelasnya.
Danang mengatakan, Batik Air dan mitra ground handling telah memastikan kondisi Ground Power Unit (GPU) supply electrical bekerja dengan baik dalam memastikan keandalan pasokan daya listrik pada pesawat saat parkir di darat.
Langkah yang dilakukan adalah pertama, mempercepat proses penanganan. Batik Air dan mitra ground handling segera memberikan perhatian dan respons yang cepat dalam menangani masalah yang terjadi pada GPU sehingga pesawat dapat segera beroperasi secara normal.
ADVERTISEMENT
Kedua, tim teknisi memeriksa dan mengevaluasi masalah pada GPU dan melakukan perbaikan atau penggantian peralatan yang rusak atau bermasalah, sehingga memastikan pesawat dapat beroperasi optimal menurut standar operasional prosedur (SOP) ketika di bandar udara.
Setelah dilakukan penanganan, pesawat lepas landas pukul 18:32 waktu setempat (zona waktu Malaysia) dan mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pukul 19:19 WIB.
""Batik Air minta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," tutupnya.