Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
22 Ramadhan 1446 HSabtu, 22 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Penjelasan BMKG soal Gempa 5,0 Magnitudo yang Guncang Maluku
21 Maret 2025 5:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
BMKG memberikan penjelasan terkait gempa 5,0 magnitudo yang mengguncang Maluku pada Jumat (21/3) pukul 02.57 WIB. Gempa itu sebelumnya disebut gempa Maluku Tenggara.
ADVERTISEMENT
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyebut gempa tersebut sebagai gempa Laut Banda, Maluku. Berdasarkan data terbaru BMKG, gempa memiliki kekuatan 4,8 magnitudo.
Episenter gempa, lanjut Daryono, terletak pada koordinat 6,71° LS ; 131,81° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 150 kilometer arah Timur Laut, Tanimbar, Maluku pada kedalaman 127 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng Laut Banda," kata Daryono dalam keterangannya.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," tambahnya.
Daryono memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Guncangan akibat gempa tersebut dirasakan di sejumlah wilayah. Paling keras terasa daerah Molu Maru, Maluku Tenggara Barat. Guncangan terasa dalam skala intensitas III-IV MMI yang artinya bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Kemudian di daerah Tanimbar Utara, Maluku Tenggara Barat dengan skala intensitas III MMI. Skala itu menunjukkan getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan-akan truk berlalu.
Lalu di Kota Saumlaki, Tual, Langgur dengan skala intensitas II MMI. Skala itu dapat diartikan getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," ujar Daryono.