Penjelasan Distributor Pulsa Telkomsel soal Harga Saham yang Tak Wajar

22 Agustus 2017 12:05 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pantauan IHSG. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pantauan IHSG. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perusahaan distributor pulsa Telkomsel, PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) sempat dihentikan sementara (disuspensi) perdagangan sahamnya oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) karena kenaikan di atas kewajaran.
ADVERTISEMENT
Pada akhir pekan lalu, Jumat (18/7), harga saham MKNT melaju cukup agresif hingga menembus level Rp 1.320 per saham dibandingkan dengan harga saham pada akhir Juli 2017 sebesar Rp 440 per saham. Ini artinya ada kenaikan mencapai 200 persen, sehingga BEI melakukan suspensi sebagai langkah cooling down.
Sesuai aturan BEI, MKNT hari ini menjelaskan mengenai alasan kenaikan sahamnya tersebut melalui paparan publik di BEI. Menurut Direktur Utama MKNT Jefri Junaedi, kenaikan tersebut karena penjualan dan laba bersih perseroan yang melonjak, sehingga banyak investor yang tertarik terhadap saham perseroan.
"Ini memang karena penjualan dan omzet kita, kuartal satu dan dua sudah naik berapa ribu persen, ya otomatis bisnisnya MKNT ini seksi ya di mata pelaku pasar, bisnis pulsa ini sangat menjanjikan," jelas Jefri di BEI, Jakarta, Selasa (22/8).
ADVERTISEMENT
Pergerakan IHSG (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pergerakan IHSG (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Untuk diketahui, penjualan perseroan sepanjang semester I-2017 tercatat Rp 2,85 triliun atau tumbuh hingga 452 persen dibandingkan penjualan semester I-2016 yang mencapai Rp 516,72 miliar. Sedangkan laba bersih tercatat Rp 19,36 miliar, atau naik 330 persen dari sebelumnya Rp 4,5 miliar.
Di tempat yang sama, Direktur Independen Ivan Ekancono mengatakan, bisnis distribusi pulsa isi ulang perseroan memang melonjak signifikan, terutama setelah akusisi tiga anak usaha di bidang pulsa, yaitu PT Kasih Anugerah Kreasi (KAK), PT Catalist Integra Prima Sukses (CIPS), dan PT Arifindo Mandiri (AM), pada awal tahun ini.
"Sebelum akuisisi, jumlah reseller pulsa kita sekitar 60 ribu, tapi dengan akuisisi ini jadi bertambah mencapai 125 ribu reseller di seluruh Indonesia," ujar Ivan.
ADVERTISEMENT