Penjelasan Jasa Marga soal Video Barrier Gerak Sendiri di Tol Pandaan

30 Oktober 2019 11:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Jasa Marga mengisi air ke water barrier di Tol Pandaan Malang. Foto: Dok. Jasa Marga
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Jasa Marga mengisi air ke water barrier di Tol Pandaan Malang. Foto: Dok. Jasa Marga
ADVERTISEMENT
Viralnya video pembatas jalan (barrier) di Jalan Tol Pandaan-Malang yang bergerak sendiri menjadi pembicaraan di kalangan netizen. Beragam komentar bermunculan, bahkan ada yang mengaitkannya dengan hal-hal yang mistis.
ADVERTISEMENT
Pengelola jalan Tol Pandaan-Malang, PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM), anak usaha dari PT Jasa Marga menanggapi viralnya video tersebut. PT JPM menjelaskan barrier yang bergerak sendiri karena faktor bocornya water barrier yang sebelumnya telah diisi air sesuai aturan.
"Kejadian tersebut terjadi di proyek pembangunan rest area Km 65-66 Jalan Tol Pandaan-Malang pada hari Senin (28/10) pukul 18.00 WIB. Water barrier yang bocor mengakibatkan water barrier tersebut kosong sehingga saat terjadi hembusan angin yang cukup kuat," kata Direktur Utama PT Jasamarga Pandaan Malang, Agus Purnomo dalam keterangannya, Rabu (30/10).
Petugas Jasa Marga mengisi air ke water barrier di Tol Pandaan Malang. Foto: Dok. Jasa Marga
Lokasi rest area tersebut merupakan daerah bukit yang digali serta di sisi selatan terdapat lembah yang terbuka, angin kencang mendorong water barrier kosong tersebut ke arah tengah.
ADVERTISEMENT
PT JPM memastikan water barrier yang bocor tersebut saat ini telah diganti dengan yang baru serta memastikan seluruh water barrier yang ada di sepanjang Jalan Tol Pandaan-Malang juga terisi air.
Langkah ini dilakukan agar water barrier tidak bergerak sehingga dapat menghalangi kendaraan yang melintas dan menimbulkan bahaya untuk pengguna jalan. Selain di lajur, water barrier yang terpasang di lokasi Proyek Pembangunan Rest Area juga dimaksudkan untuk mengamankan pengguna jalan dan pekerja proyek agar tidak terjadi kecelakaan.
"Kami imbau agar masyarakat dapat melakukan verifikasi terhadap informasi sebelum mempercayai hal-hal yang sebenarnya dapat dijelaskan secara ilmiah dan bahkan menghubungkan kejadian tersebut dengan ruas jalan tol lainnya di luar Jalan Tol Pandaan-Malang," kata Agus.
ADVERTISEMENT