Penjelasan Jokowi soal Prabowo-Ganjar Mesra saat Panen Raya: Ideal Semua

13 Maret 2023 16:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi didampingi Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meninjau panen raya padi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi didampingi Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meninjau panen raya padi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024 ramai dibicarakan belakangan ini. Salah satu penyebabnya, Presiden Jokowi yang memposting foto keakraban keduanya pada acara panen raya di Magelang, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Isu pun mengalir. Ada yang menilai Jokowi menjodoh-jodohkan keduanya untuk Pilpres 2024.
Ditambah lagi ada pernyataan petinggi Gerindra Hashim Djojohadikusumo yang menilai adanya kans Prabowo-Ganjar berduet.
Mungkinkah demikian? Apa respons Jokowi?
"Itu panen raya, panen raya di sawah. kebetulan Pak Prabowo mau ke Magelang. Saya ajak bareng, turun di Kulonprogo," kata Jokowi di Bali, Senin (13/3).
Nah, setelah itu baru ada agenda panen raya. Di sana bertemulah dua nama yang selalu disebut sebagai calon kuat di Pilpres 2024.
"Karena pertemuan Pak Prabowonya siang udah kita ke sawah dulu, ke panen raya. ada saya, ada Pak Ganjar, ada Pak Prabowo. Sudah," jelasnya.
Apakah pasangan ideal?
"Ideal semua," jawab Jokowi tak menjawab spesifik.
ADVERTISEMENT
PDIP Menolak
Sementara itu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan partanya akan mengisi posisi capres bukan cawapres di 2024. Ia menyebut untuk membahas soal calon wakil presiden itu dapat sesuai dengan konfigurasi politik yang ada dan kerja sama partai politik.
"Ya penawaran kerja sama tentu saja dalam rangka calon presiden, berasal dari PDI Perjuangan," kata Hasto dalam keterangannya, Senin (13/3).
"Artinya harus disepakati bersama-sama, oleh partai politik yang membangun kerja sama tersebut, mengingat calon presiden dan calon wakil presiden diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik," lanjut Hasto.