Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Irawati Hermawan terpilih menjadi Ketua Ikatan Alumni Unpad atau IKA Unpad. Terpilihnya Irawati sebagai ketua alumni Unpad sempat menuai kontroversi yang ditandai mundurnya dua kandidat yakni Ary Zulfikar dan Ferry Kurnia Rizkiyansyah.
ADVERTISEMENT
Ketua Panitia Mubes dan Pemilu Raya IKA Unpad Slamet Usman Ismanto pun angkat suara.
Slamet menjelaskan, rangkaian pemilihan bermula dari panitia yang diberikan mandat oleh pengurus pusat IKA Unpad untuk menyelenggarakan musyawarah besar atau Mubes serta Pemilu Raya.
Kemudian, panitia melakukan persiapan sejak bulan Oktober 2019 lalu. Rencananya, saat itu Mubes bakal diadakan pada 21 Maret kemudian Pemilu Raya dan Reuni diadakan tanggal 4 April.
Akan tetapi, pandemi yang merebak membuat rangkaian Mubes dan Pemilu Raya diundur hingga diputuskan dapat diadakan pada bulan September. Keputusan itu diambil setelah panitia mengamati perkembangan penanganan corona yang dilakukan oleh pemerintah.
"Kita baru mencoba lagi kalau Agustus puncaknya (pandemi ) September itu sudah bisa dilaksanakan," kata dia melalui sambungan telepon, Senin (14/9).
ADVERTISEMENT
Adapun berdasar AD/ART, Pemilu Raya dilakukan secara langsung. Namun demikian, dalam aturan itu tak diatur mengenai pelaksanaan dalam masa kedaruratan yakni pandemi. Hingga akhirnya, ditemukan dalam AD/ART adanya instrumen di Mubes yang berhak mengubah ataupun melakukan penyempurnaan terhadap AD/ART.
"Berdasarkan AD/ART yang ada kan ada instrumen musyawarah besar itu yang berhak mengubah dan memberi tafsir atau penyempurnaan terhadap AD/ART," ucap dia.
Sebelum Mubes digelar, enam kandidat diundang untuk dilakukan kesepakatan lalu dilanjutkan dialog publik yang dihadiri oleh nyaris seluruh kandidat. Singkat cerita, hasil dari seluruh rangkaian kegiatan itu kemudian dilaporkan ke pengurus pusat IKA Unpad.
Ketika penyelenggaraan Mubes yang dihadiri oleh 36 orang, Slamet menuturkan, panitia tak terlibat dalam pengambilan keputusan apa pun dalam Mubes. Saat itu, memang terjadi perdebatan perihal pemilihan yang akan digelar melalui Pemilu Raya ataukah sistem perwakilan.
ADVERTISEMENT
"Nah, kemudian muncullah perdebatan di dalam, apakah Pemilu Raya atau menggunakan perwakilan, kurang lebih begitu bahasanya," terang dia.
Selanjutnya, berdasarkan hasil voting, ditetapkan bahwa pemilihan bakal dilakukan melalui sistem perwakilan. Hasil dari Mubes lalu disampaikan ke para kandidat hingga dua kandidat memutuskan mengundurkan diri dari kontestasi itu. Slamet tak mengetahui alasan dua kandidat itu mengundurkan diri. Mereka mengundurkan diri sebelum pemilihan dilakukan.
"Dua orang menyatakan mengundurkan diri yaitu Kang Ajo dan Kang Ferry, argumentasinya silakan lah dicari sendiri. Mereka mengundurkan diri sudah itu di dalam forum," kata dia.
"Setelah itu, dipilihlah untuk empat orang itu dan hasilnya sudah dirilis Ira itu dapat lebih besar lah," lanjut dia.
Adapun penyelenggaraan pemilihan ketika itu dipastikan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Bahkan, panitia turut melibatkan gugus tugas setempat dan para peserta yang hadir mesti di-rapid test terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Disinggung soal karangan bunga 'Matinya Demokrasi' yang dikirim salah satu alumni Unpad Ferry Mursyidan Baldan, Slamet menilai hal itu tidaklah patut.
Apabila memang memiliki gagasan soal proses pemilihan, sebaiknya menyampaikan melalui tulisan resmi. Panitia terbuka dalam menerima masukan terutama dari para kandidat.
"Soal karangan bunga itu kan jadi aneh, masa IKA yang punya hajat terus dia kirim ke universitas, loh universitas kan enggak tahu menahu. Menurut saya sih aneh aja, kenapa misalnya kalau punya gagasan tulis dong. Jujur kita panitia terbuka, jadi kalau ada kiriman tulisan, Insya Allah kita balas," tutup dia.
Live Update