Penjelasan KFC soal Temuan Daging Ayam Mengandung Bakteri di Gerai Lhokseumawe

18 Mei 2022 16:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Surat untuk pimpinan KFC Lhokseumawe dari Dinas Kelautan Perikanan Pertanian dan Pangan berisi tentang hasil pengujian sampel daging ayam. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Surat untuk pimpinan KFC Lhokseumawe dari Dinas Kelautan Perikanan Pertanian dan Pangan berisi tentang hasil pengujian sampel daging ayam. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
KFC memberikan tanggapan terkait temuan bakteri berbahaya dalam ayam yang mereka sajikan di gerai Lhokseumawe, Aceh.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Dinas Kelautan Perikanan, Pertanian, dan Pangan Lhokseumawe mengeluarkan surat terkait hasil temuan mereka soal adanya bakteri berbahaya dalam ayam di KFC.
Chief Executive Officer PT Fast Food Indonesia Tbk, Eric Leong, langsung turun ke Lhokseumawe, Rabu (18/5), untuk melihat langsung proses pengolahan ayam menjadi siap saji.
“Menu utama KFC adalah ayam goreng, makanan yang sederhana dan siapa pun bisa mengolahnya. Bahkan, di kaki lima pun bisa kita temui ayam goreng yang menyerupai KFC. Namun, KFC Indonesia bukan sekadar menyajikan ayam goreng, kami menyajikan produk berkualitas, penuh cita rasa, aman dan nyaman,” kata Eric dalam keterangan tertulisnya.
Eric menjelaskan, selama beroperasi lebih dari 40 tahun dengan jumlah gerai mencapai 728 di seluruh tanah air, KFC Indonesia selalu mengedepankan kualitas produk dan kepuasan pelanggan. Hal itu terjaga lewat penerapan Standard Operational Procedure (SOP) yang ketat.
ADVERTISEMENT
KFC Indonesia memiliki sebuah sistem Quality Assurance (QA). Sistem ini melakukan pengontrolan kegiatan operasional mulai dari proses pemilihan bahan baku, pengolahan hingga penyajian kepada pelanggan.
“Lewat sistem QA, KFC Indonesia selalu memastikan produk yang dihasilkan tetap berkualitas, aman, dan nyaman bagi pelanggan. Sistem ini diberlakukan di semua gerai KFC di seluruh Indonesia termasuk di KFC Lhokseumawe,” ucap dia.
KFC Angkat Bicara soal Daging Ayam Mengandung Bakteri di Lhokseumawe, Aceh pada Rabu (18/5/2022). Foto: Dok. Istimewa
Eric menuturkan, sistem QA yang diterapkan KFC Indonesia sudah berjalan sejak pemilihan bahan baku. PT Fast Food Indonesia, Tbk (PT FFI) yang memegang waralaba KFC di Indonesia, memperoleh bahan baku dari berbagai pemasok.
Menurut Eric, menjadi pemasok bagi KFC bukan perkara mudah karena harus memenuhi begitu banyak persyaratan, salah satunya dilakukan audit untuk setiap calon pemasok. Begitu juga ketika sudah menjadi rekanan, secara rutin PT FFI akan melakukan audit terhadap berbagai aspek.
ADVERTISEMENT
Mulai dari spesifikasi bahan, asal bahan, gudang penyimpanan, pengawasan proses produksi hingga proses pengiriman yang melampirkan COA (Certificate of Analysis) di setiap pengiriman bahan baku ke PT FFI.
Sistem audit yang dilakukan PT FFI ada dua sistem yaitu Food Safety Audit dan Quality Sistem Audit. Serta untuk memantau konsistensi pemenuhan standar bahan baku, PT FFI melakukan evaluasi secara berkala.
“Setelah bahan baku dipastikan memenuhi persyaratan, quality control tetap dijalankan dengan ketat ketika bahan baku diterima di gudang KFC. Di tahap ini, tim incoming internal melakukan proses sampling sesuai metode yang telah ditentukan,” tuturnya.
KFC Angkat Bicara soal Daging Ayam Mengandung Bakteri di Lhokseumawe, Aceh pada Rabu (18/5/2022). Foto: Dok. Istimewa
Apabila tidak memenuhi persyaratan bahan baku, maka akan ditolak. Pengontrolan kualitas terus berjalan dengan ketat saat bahan baku dikirim ke gerai KFC untuk diolah.
ADVERTISEMENT
Pada proses pengiriman, KFC Indonesia melakukan transportation audit untuk memastikan semua armada yang mengirim bahan baku ke gerai KFC memenuhi persyaratan seperti menjaga suhu, proses handling serta fasilitas armada yang ada.
“Bahkan setiap gerai KFC termasuk KFC Lhokseumawe, diwajibkan untuk kembali melakukan pemeriksaan kualitas bahan sesaat barang tiba di store KFC. Ketika semua bahan baku sudah dipastikan kualitasnya, tahapan proses memasak dimulai,” ungkapnya.
Ilustrasi KFC Foto: Prima Gerhard/kumparan
Selain itu, prosedur memasak juga berjalan dengan ketat sejak meramu semua bahan, menyalakan alat memasak, hingga lamanya memasak. Ketika makanan sudah selesai dimasak dan siap dihidangkan, pengontrolan juga tetap berjalan.
“Di tahap ini, store manager akan memastikan tingkat kematangan, penampilan, aroma, rasa dan cara penyajian yang sesuai dengan standar yang diterapkan. Selain menjalankan quality control untuk makanan yang disajikan, PT FFI juga memperhatikan aspek-aspek di luar makanan. Misalnya, kebersihan dan kenyamanan area makan, fasilitas yang ada di gerai, termasuk juga pemeriksaan area bermain anak yang ada di beberapa gerai KFC," beber Eric.
ADVERTISEMENT
“Kami harus mengontrol sedemikian banyak bahan dan ratusan gerai, termasuk di KFC Lhokseumawe. Semua itu kami lakukan agar KFC Indonesia memenuhi kepuasan pelanggan dalam hal cita rasa, higienis, aman dan nyaman,” tutup dia.