Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Penjelasan KPAI soal Survei Ibu Pelaku Utama Kekerasan pada Anak selama Corona
23 Juli 2020 19:46 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Termasuk dalam memberi penjelasan soal protokol kesehatan virus corona , mendampingi anak belajar, beribadah, dan aktivitas lain selama berada di rumah. Sementara peran ayah dianggap masih kurang.
"Sebanyak 21 persen ayah tidak pernah mendampingi anak belajar dan sebanyak 17,5 persen ayah tidak pernah mendampingi anak beraktivitas selain belajar," ungkap Ketua KPAI Susanto dalam keterangan resminya.
Alhasil, menurut Susanto, beban berat domestik akhirnya bertumpu pada ibu selama pandemi virus corona, termasuk tanggung jawab pengasuhan. Susanto menjelaskan, kondisi ketidakadilan dalam urusan rumah tangga yang dialami ibu ini berefek domino kepada anak dan akhirnya terjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Menurut survei yang dirilis KPAI, anak menyebut pelaku kekerasan fisik dominan dilakukan ibu sebanyak 60,4 persen, kakak/adik 36,5 persen, dan ayah 27,4 persen. Dari sisi orang tua, sebanyak 32,3 persen ayah dan 42,5 persen ibu menyatakan melakukan kekerasan fisik kepada anak.
ADVERTISEMENT
"Dalam survei ini ditemukan bahwa kekerasan fisik yang dialami anak antara lain mencubit (39,8 persen), menjewer (19,5 persen), memukul (10,6 persen), menarik (7,7 persen)," imbuh Susanto.
Tak hanya kekerasan fisik, anak juga mengalami kekerasan psikis akibat dimarahi (56 persen), dibandingkan dengan anak lain (34 persen), dibentak (23 persen), dan dipelototin (13 persen).
"Menurut anak, pelaku kekerasan psikis yaitu ibu sebanyak (79,5 persen), ayah (42 persen), dan kakak/adik (20,4 persen). Dari sisi orang tua, sebanyak 69,6 persen ayah dan sebanyak 73 persen ibu menyatakan melakukan kekerasan psikis," rinci Susanto.
Kekerasan ke Anak karena Ibu Punya Beban Domestik Berlipat daripada Ayah
Susanto menjelaskan ibu kerap melakukan kekerasan terhadap anak akibat tumpuan pengasuhan dengan beban domestik yang berlipat selama pandemi virus corona. Terlebih ibu kerap menghadapi sikap anak yang dirasa kurang produktif, seperti menonton TV (61 persen), tidur (60 persen), dan main game (49 persen).
ADVERTISEMENT
"Keterbukaan perempuan dalam pengasuhan dibandingkan dengan kultur laki-laki yang cenderung tertutup dan menjaga image, serta dominannya data responden perempuan berdampak pada lebih banyaknya perempuan menjadi pelaku," imbuhnya.
Namun demikian, Susanto menjelaskan anak masih memiliki emosi positif meskipun mengalami kekerasan. Hal ini ditandai dengan senang memiliki waktu lebih banyak untuk membantu orang tua (60,3 persen), senang lebih dekat dengan orang tua (59,7 persen), senang memiliki kesempatan belajar dengan orang tua lebih banyak (40,5 persen).
KPAI Minta Ayah Ikut Aktif Membantu Ibu Mengasuh Anak
Oleh karena itu, Susanto meminta peran aktif dari ayah membantu ibu dalam mengurus dan mendampingi anak di rumah selama pandemi virus corona. Menurutnya, hal ini akan berdampak positif pada pertumbuhan anak dan mengurangi terjadinya kekerasan fisik dan psikis terhadap anak.
ADVERTISEMENT
"Perlunya pembagian peran yang baik antara ibu dan ayah dalam mengasuh anak terutama dalam kondisi COVID-19 ini," terangnya.
Selain itu, Susanto juga mendorong perlunya promosi layanan konsultasi dan penanganan kasus kepada anak dan orang tua. "Sehingga jika mengalami kekerasan dapat mengadu ke tempat yang tepat dan ditangani dengan baik," pungkasnya.
————-----------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona