Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Penjelasan Lengkap Istana soal Jokowi jadi Imam dan Makmum di Kabul
31 Januari 2018 15:17 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Sekretaris Kabinet Pramono Anung memberikan penjelasan lengkap soal Presiden Joko Widodo yang jadi imam dan makmum di Masjid Istana Presiden Kabul, Afghanistan. Penjelasan ini diberikan setelah muncul foto Jokowi menjadi makmum dalam salat tersebut, padahal sebelumnya beredar foto Presiden RI itu jadi imam.
ADVERTISEMENT
Pramono yang ditemui di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (31/1), mengatakan salat itu dilakukan setelah pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani pada Senin lalu (29/1).
"Setelah selesai bilateral meeting, adalah waktu masuk salat Zuhur, Presiden kemudian diajak oleh Presiden Afghanistan dan para menteri semuanya ke lokasi sholat Zuhur,'" kata Pramono.
Sebelum masuk ke masjid, Jokowi menerima topi dan pakaian khas Afghanistan. Jokowi juga memakaikan Presiden Ghani peci hitam khas Indonesia. Setelah itu keduanya mengambil wudu untuk melaksanakan salat Zuhur. Pada salat pertama ini, Jokowi menjadi makmum.
Foto Jokowi jadi makmum ini yang diunggah oleh wartawan VoA Afghanistan, Ahmad Fawad Lami, di Twitter pada Selasa (30/1).
ADVERTISEMENT
"Pada salat pertama melakukan sholat Zuhur, yang menjadi imam adalah imam besar Afganistan," kata Pramono.
Setelah salam, lanjut dia, Jokowi minta izin kepada Presiden Ashraf Ghani untuk melanjutkan salat Asar dalam jamak taqdim.
"Jadi presiden memimpin imam untuk salat jamak Asar, dua rakaat, dan sampai selesai salat. Jadi yang beredar saat ini adalah dua peristiwa, satu salat Zuhur, yang imamnya adalah imam besar Afghanistan," jelas Pramono lagi.
Walau ada dua peristiwa yang berbeda, namun yang diedarkan oleh Biro Pers Istana hanya ketika Jokowi menjadi imam.
Beredarnya foto Lami lantas memicu kasak-kusuk di media sosial, dengan bumbu rumor yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Di antaranya menuding Jokowi tengah melakukan pencitraan.
ADVERTISEMENT
"Ini enggak ada urusannya dengan pencitraan, enggak ada," bantah Pramono.
Jokowi juga sebelumnya telah mengklarifikasi hal ini. Penjelasan yang dia sampaikan sama seperti Pramono.
"Yang pertama itu salat Zuhur, imamnya imam masjid di sana. Kemudian kita kan ingin jamak taqdim, melanjutkan salat Asar. Saya ya maju," kata Jokowi.
"Ya biasalah, apa sih yang diramaikan?" lanjut Jokowi lagi.
Selain membantah bahwa foto itu adalah pencitraan, Pramono menambahkan bahwa Presiden Jokowi selalu salat di manapun berada.
"Terus terang saudara-saudara, saya termasuk yang sering mengikuti, di mana pun kalau bisa salat beliau salat, kalau bisa dijamak," ucap Pramono.
"Karena kalau Asar pada waktu itu sudah tidak mungkin untuk menunggu salat Asar, sehingga dijamaklah oleh beliau," kata dia lagi.
ADVERTISEMENT