Penjelasan Lengkap RS Islam Jakarta Cempaka Putih soal Bayi Diduga Tertukar

12 Desember 2024 21:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pihak Rumah Sakit (RS) Islam Jakarta Cempaka Putih Jakarta Pusat bersama MR (27) di Jakarta, Senin (9/12/2024). Foto: Instagram/ @rsijcempakaputih
zoom-in-whitePerbesar
Pihak Rumah Sakit (RS) Islam Jakarta Cempaka Putih Jakarta Pusat bersama MR (27) di Jakarta, Senin (9/12/2024). Foto: Instagram/ @rsijcempakaputih
ADVERTISEMENT
Rumah Sakit Islam (RSI) Jakarta Cempaka Putih buka suara terkait polemik bayi dari Muhammad Rauf (27) yang diduga tertukar. Bayi tersebut telah meninggal dan dimakamkan di TPU Semper, namun Rauf kemudian membongkar makamnya karena merasa curiga itu bukan anaknya.
ADVERTISEMENT
"Menyikapi pemberitaan yang beredar, terkait kasus identifikasi bayi nyonya F, di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. saya dr Jack Pradono, Direktur U tama Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih menyampaikan bahwa kami telah bertemu dengan orang tua bayi, dan telah menyampaikan rasa simpati kami," kata Dirut RSI Jakarta Cempaka Putih, dr Jack Pradono lewat keterangannya.
Jack menyebut, pihaknya dan orang tua bayi telah bersepakat menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan. Pihak rumah sakit bersedia melakukan test DNA.
"Kami dan orang tua bayi telah bersepakat untuk melakukan test DNA," jelasnya.
Berikut penjelasan lengkap dr Jack Pradono:
Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum wr.wb. Menyikapi pemberitaan yang beredar, terkait kasus identifikasi bayi nyonya F, di Rumah Sakit Islam (RSI) Jakarta Cempaka Putih. Saya dr Jack Pradono, Direktur Utama Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih menyampaikan bahwa kami telah bertemu dengan orang tua bayi, dan telah menyampaikan rasa simpati kami, dan menawarkan dukungan agar keluhan yang disampaikan bisa diselesaikan dengan baik, orang tua bayi juga telah menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
ADVERTISEMENT
Kami dan orang tua bayi telah bersepakat untuk melakukan test DNA, atas biaya dari Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih di laboratorium yang dipilih orang tua bayi. Rencana test DNA akan segera dilakukan dalam minggu ini. Kami mengajak semua pihak untuk bersabar dan menghindari polemik hingga hasil tes DNA ini keluar untuk menjaga privasi keluarga sebagai lembaga layanan kesehatan kami terikat dengan standar mutu dan aturan yang ketat yang harus kami taati demi memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih telah beroperasi sejak 1971 dan terus berkomitmen menjadi rumah sakit yang mengutamakan standar kualitas tinggi dalam menjalankan layanan kesehatan.
Keluarga Lapor KPAI
Rauf melapor ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Pendamping keluarga, Angel, mengatakan pihaknya minta KPAI turun tangan pada kasus ini untuk meninjau isi perjanjian yang telah ditandatangani oleh ayah dari bayi itu dengan pihak RSI Cempaka Putih.
ADVERTISEMENT
Dalam perjanjian itu kedua pihak sepakat melakukan tes DNA. Masalah dituntaskan secara kekeluargaan tanpa melibatkan aparat hukum.
"Apa pun hasil tes DNA, entah positif atau negatif, si ayah korban tidak boleh melakukan tindakan hukum. Apa pun, akan diselesaikan secara kekeluargaan," kata Angel seperti dilansir Antara, Kamis (12/12).
Angel menyebutkan, dalam surat perjanjian itu disebutkan pihak ayah dari bayi tidak boleh melakukan tindakan hukum kepada pihak RS apa pun hasil dari tes DNA.
"Nah, itu aku keberatannya di situ. Makanya aku minta tolong sama KPAI, tinjau ulang itu perjanjian," ujar Angel.