Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Lion Group memberikan penjelasan soal peristiwa pilot Batik Air dengan nomor penerbangan ID-6548 terkena serangan jantung saat hendak mendarat di Bandara El Tari, Kupang. Pesawat tersebut berangkat dari Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Penerbangan ID-6548 sudah dipersiapkan dengan baik. Batik Air membawa tujuh kru dan 148 tamu. Sebelum diberangkatkan, pesawat Airbus 320-200CEO registrasi PK-LUF sudah melalui pemeriksaan lebih awal dan seluruh kru menjalani pemeriksaan kesehatan, dinyatakan laik terbang (airworthy for flight)," kata Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/11).
Pesawat tersebut mengudara pukul 09.12 WIB dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan jadwal mendarat di El Tari pukul 12.40 WITA.
Sebelum menurunkan ketinggian, kata dia, Pilot in Command (PIC) dalam hal ini pilot merasa adanya gangguan kesehatan. Ia merasa pusing berat sehingga membuat konsentrasi terpecah dan lemas.
Pilot pingsan setelah sempat mengeluhkan kondisi kesehatannya 10 menit sebelum pesawat mendarat.
ADVERTISEMENT
"Seluruh kru yang bertugas bekerja berdasarkan prosedur dan tindakan yang tepat. Pilot mendapatkan pertolongan pertama," ungkap dia.
Penerbangan kemudian diambil alih oleh kopilot. Kopilot itu pun menginformasikan bahwa akan mendarat dalam keadaan darurat (emergency landing).
"Seluruh awak kokpit (pilot dan kopilot) sudah dilatih untuk terbang sendiri dan menjalankan ketentuan. Pesawat mendarat di Bandar Udara El Tari pada 12.46 WITA," ungkap dia.
Setelah pesawat berada di landas parkir (apron) dan pada posisi sempurna, pilot segera mendapatkan pertolongan dan dibawa ke rumah sakit.
"Batik Air sudah menerbangkan pesawat pengganti dari Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur (SUB) ke Kupang," tutup dia.