Penjelasan Manajemen Pelaksana soal Penyetopan Paket Pelatihan di Kartu Prakerja

1 Juli 2020 22:54 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi daftar kartu Prakerja. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi daftar kartu Prakerja. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Pelaksana Program Kartu Prakerja membenarkan surat edaran penghentian paket pelatihan program Prakerja. Dalam surat itu, Manajemen Pelaksana memutuskan untuk menghentikan seluruh transaksi dan penjualan paket pelatihan yang ditawarkan oleh mitra platform digital.
ADVERTISEMENT
Apa maksudnya?
Head Kemitraan dan Pengembangan Ekosistem, Regi Wahono, menekankan bahwa surat tersebut bukan untuk menghentikan Program Prakerja. Melainkan, menghentikan jenis paket pelatihan bundling (penggabungan produk).
"Artinya, [yang dihentikan adalah] jenis pelatihan yang ditawarkan yang terdiri dari beberapa jenis pelatihan," kata Regi saat dihubungi kumparan, Rabu (1/7).
Penghentian paket pelatihan program Kartu Prakerja. Foto: Dok. Istimewa
Penghentian paket pelatihan program Kartu Prakerja. Foto: Dok. Istimewa
"Keputusan pelatihan dan program Kartu Prakerja [sepenuhnya] kebijakan pemerintah, bukan Manajemen Pelaksana," sambung Regi.
Regi mencontohkan paket pelatihan bundling yang dimaksud. Misalnya, satu jenis paket pelatihan untuk driver ojek online yang terdiri dari beberapa jenis pelatihan.
"Ada beberapa kelas pelatihan, misalnya, ada kelas untuk bagaimana mengemudi yang baik, ada kelas untuk bagaimana berbahasa Inggris sebagai driver, atau ada kelas menjadi driver yang aman di masa COVID-19," tutur Regi.
ADVERTISEMENT
Kemudian, seluruh pelatihan kerja itu di-bundling atau dimasukkan ke dalam satu paket yang dapat dibeli oleh peserta. Namun, paket pelatihan ini akhirnya diminta dihentikan karena berbagai alasan, salah satunya soal kesulitan Manajemen Pelaksana melacak kegiatan peserta dalam paket tersebut.
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
"Jadi, orang sekali beli langsung dapet tiga kelas, instead of belinya satu-satu pakai Kartu Prakerja. Kami memutuskan untuk dihentikan penjualannya, paket penjualan itu. Karena dari evaluasi kami, [paket itu] tidak bisa di-trackdown. Jadi bukan programnya, tapi jenis pelatihan yang berupa paket, atau yang terdiri dari beberapa jenis pelatihan," sebutnya.
Keputusan penghentian paket pelatihan Prakerja berlaku sejak surat ditandatangani oleh Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana, Denni Puspa Purbasari, pada 30 Juni. Sehingga, peserta yang telah membeli paket sebelum 30 Juni, tetap bisa mengikuti pelatihan itu.
ADVERTISEMENT
"Keputusan ini berlaku sejak ditandatangani, bukan berlaku surut. Artinya, kalau yang sudah dijual sebelum ditandatangani suratnya, ya, itu tetap berlaku," ungkap Regi.
Surat edaran itu ditujukan kepada mitra penyedia layanan pelatihan di program Prakerja. Denni Puspa Purbasari meminta seluruh mitra platform digital mencabut dan menghentikan penjualan paket pelatihan.
"Manajemen pelaksana memutuskan untuk menghentikan seluruh transaksi dan penjualan paket pelatihan yang ditawarkan oleh mitra platform digital agar pelaksanaan program kartu prakerja dapat dilakukan sesuai dengan aturan perundang-undangan," kata Denni dalam surat pemberitahuan yang didapat kumparan.
Adapun Mitra Prakerja tersebut yaitu Bukalapak, MauBelajarApa, Pijar Mahir, Pintaria, SekolahMu, Sisnaker, Skill Academi by Ruangguru dan Tokopedia.
Berdasarkan evaluasi, ada beberapa hal yang menjadi catatan Manajemen Pelaksana. Salah satunya, tak ada mekanisme yang dapat memastikan setiap peserta yang mengambil atau membeli paket pelatihan menyelesaikan seluruh jenis atau kelas pelatihan.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, tidak ada laporan mengenai penilaian peserta pelatihan. Atas dasar ini, Manajemen Pelaksana tak dapat mengevaluasi satu atau beberapa jenis kelas pelatihan yang ada.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.