Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Penjelasan PDIP soal Puan Sambangi Itaweon Bukan Kanjuruhan
14 November 2022 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua DPR RI Puan Maharani berbelasungkawa dan mengunjungi lokasi tragedi Itaewon di Seoul, dalam kunjungannya ke Korea Selatan pada 10 November 2022.
ADVERTISEMENT
Didampingi Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Puan memberi penghormatan untuk para korban dan meletakkan karangan bunga. Hadir juga di momen itu Dubes RI untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, angkat bicara soal sejumlah pihak yang menilai sikap Puan kepada tragedi Itaewon tak sama dengan tragedi Kanjuruhan.
"Anda itu harus melihat momentum. Ini kawan-kawan kalau enggak suka langsung komentar tanpa melihat konteks. Ke sana itu bukan untuk ke Itaewon, ke sana dalam rangka penganugerahan doktor honoris causa bidang politik Mba Puan. Dalam pidatonya juga sudah menyatakan rasa bela sungkawanya," kata Pacul di Gedung DPR RI, Senin (14/11).
"Kenapa tidak ke Kanjuruhan? Kemarin sudah ngomong, Komisi III juga sudah ngomong, bukan kemudian lebih cinta Korsel daripada Indonesia, you are wrong. Anda salah. Ini mereka tidak meletakkan pada konteksnya. Karena kita sudah sampai ke sana ya sekalian," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Pacul mengaku tak tahu apakah Puan juga akan berbelasungkawa langsung ke Kanjuruhan. Tetapi ia menegaskan, setiap tindakan harus dilihat konteksnya.
"Itu silakan ditanyakan ke Mba Puan [apa akan ke Kanjuruhan]. [Tapi] soal Itaewon ini soal konteks [perlu dilihat]," terang dia.
"Seperti ada kunjungan DPR ke Italia, dan kita foto di menara Pisa, langsung dikritik lalu dibilang, 'Iki DPR kakekan piknik' [DPR keseringan piknik]. Kalau enggak suka, Dikau suka potong begitu," imbuh dia.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai pertandingan Arema FC dan Persebaya menewaskan ratusan orang. Tak lama berselang, tragedi di Itaewon, Korea Selatan, saat momen perayaan Halloween juga menewaskan ratusan orang.
Puan mengunggah momen kunjungannya di Itaewon melalui Instagram beberapa waktu lalu. Ia berharap baik tragedi Itaewon dan Kanjuruhan bisa memberikan pelajaran bagi semua pihak, khususnya terkait penanganan massa.
ADVERTISEMENT
"Di jalanan distrik Itaewon, di lorong lokasi terjadinya musibah yang memakan ratusan korban, saya bersama Ibu Megawati juga mendoakan para korban dan keluarganya. Terlihat ratusan bahkan mungkin ribuan karangan bunga duka cita, tidak hanya dari warga lokal tapi juga puluhan bunga duka cita dari para pemimpin dunia berjejer di sini," kata Puan di Instagram.
"Kita pun harus belajar dan bebenah, terutama pasca musibah serupa di Stadion Kanjuruhan, Malang. Ke depan harus ada standar operasional yang ketat untuk acara-acara yang mengundang kerumunan," ujarnya.