Penjelasan Kepala Taman Nasional Komodo soal Heboh Foto Rusa Dibantai

8 Agustus 2017 12:32 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rusa di Taman Nasional Komodo (Foto: indonesiakaya.com)
zoom-in-whitePerbesar
Rusa di Taman Nasional Komodo (Foto: indonesiakaya.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Heboh foto rusa dibantai di wilayah Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, masih menyisakan misteri. Pihak Taman Nasional Komodo, pun memberikan penjelasan terkat pembantaian tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, beredar kabar foto pembantaian rusa yang antara lain diunggah oleh pengamat kebijakan publik, Agus Pembagio, di Facebook. Dalam foto yang kemudian viral tersebut terlihat beberapa ekor tumpukan rusa yang telah mati, diangkut menggunakan kapal. Netizen pun mengecam pembantaian tersebut.
Untuk memastikan kabar pembantaian itu, kumparan (kumparan.com) mengklarifikasi hal tersebut ke Kepala Taman Nasional Komodo, Ir Sudiyono. Apa katanya?
Sudiyono menjelaskan, pihaknya masih menelusuri siapa di balik pembantaian rusa tersebut. Sejauh ini ia mendapati informasi bahwa mereka yang membantai rusa-rusa tersebut berasal dari Bima, NTB.
Namun ia memastikan, rusa-rusa yang dibantai itu bukan yang hidup di Taman Nasional Komodo.
"Kami memastikan rusa di Taman Nasional Komodo itu aman. Namun kami menelusuri siapa yang terlibat pembantaian rusa seperti yang ada di Facebook itu. Kalau di kawasan wisata TNK jumlah rusa cukup banyak dan jinak-jinak," kata Sudiyono saat berbincang dengan kumparan via telepon, Selasa (8/8).
ADVERTISEMENT
"Dari foto foto kapal kita bisa mengindikasikan kalau itu kapal dari Bima. Bentuk kapalnya berbeda dengan yang di Manggarai dekat sini," sambung dia.
Komodo (Foto: Dita Alangkara/AP)
zoom-in-whitePerbesar
Komodo (Foto: Dita Alangkara/AP)
Dia menambahkan, jumlah populasi rusa di TNK hingga kini masih stabil. Pihaknya memang tidak bisa menghitung secara pasti berapa jumlah rusa yang masih hidup namun ia bisa menganalisis populasi rusa di TNK masih aman karena jumlah komodo di sana tak berkurang drastis.
"Secara alami kami mendeteksi dari populasi komodo sendiri masih stabil, artinya tidak naik turun masih dalam kondisi wajar. Itu artinya di alamnya masih seimbang antara jumlah komodo dan pakannya termasuk rusa," urai Sudiyono.
Berdasarkan data terakhir, ia mengatakan jumlah populasi di TNK kini sebanyak 3.012 ekor. Jumlah ini relatif meningkat dari tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Biasanya tahun depan menurun. Tapi siklusnya masih normal, tidak dalam kondisi terancam," tutur Sudiyono.
Ia mengatakan, pengurus TNK selalu mengadakan patroli rutin untuk mencegah pembantaian terhadap pakan komodo, termasuk rusa.
"Kita pasti ada patroli yang sifatnya rutin, polisi hutan ada, masyarakat mitra polisi ada, yang bisa bersama-sama patroli. Waktunya kita bikin bervariasi biar pemburu itu tak bisa menebak," tutup Sudiyono.