Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Penjelasan PKS Belum Sumbang Dana Kampanye untuk Prabowo-Sandi
31 Desember 2018 17:41 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
ADVERTISEMENT
PKS, Partai Demokrat, dan PAN hingga tiga bulan berjalan masa kampanye Pilpres 2019, belum menyumbangkan dana kampanye untuk Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dari total penerimaan Rp 54 miliar, hanya Gerindra parpol koalisi yang merogoh kocek untuk kampanye.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, mengatakan, semua partai koalisi pengusung maupun pendukung Prabowo-Sandi telah bekerja membantu pemenangan, tetapi bukan dalam bentuk dana. Sebab, kegiatan kampanye yang dilakukan Prabowo-Sandi dikemas dalam kegiatan partai.
“Semua partai pendukung sudah bekerja dan tidak dalam bentuk setor dana, karena kebanyakan di-bundling dengan kegiatan partai,” kata Mardani kepada kumparan, Senin (31/12).
"Iya, rata-rata sumbangan partai koalisi dalam bentuk APK (alat peraga kampanye) dan biaya aktivitas. Semua mengalir saja," tuturnya.
Meski begitu, Mardani menuturkan, anggota koalisi termasuk Prabowo-Sandi tidak mempermasalahkan hal itu. “Kita menikmati semua proses dan bahagia dengan kampanye Prabowo-Sandi,” ujar Wakil Ketua BPN itu.
Data terbaru sebulan terakhir, total dana kampanye yang diterima Prabowo-Sandi mencapai Rp 54 miliar. Dengan rincian, Rp 39,5 miliar dikeluarkan Snadi, dan Rp 13 miliar dikeluarkan Prabowo.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penerimaan juga didapat dari kas Gerindra Rp 1,38 miliar. Ada pula sumbangan dari perorangan yang totalnya mencapai Rp 76,1 miliar, dan sumbangan kelompok totalnya Rp 28,86 miliar.
Sementara catatan pengeluaran, dari total Rp 54 miliar yang diterima, pengeluaran sudah Rp 46,6 miliar. Terbanyak adalah item kegiatan lain-lain yang mencapai Rp 23,2 miliar. Lalu terbanyak kedua pertemuan tatap muka Rp 1,18 miliar, alat kampanye Rp 6 miliar, operasional Rp 2,98 miliar, dan lain-lain.