Penjelasan PT SMGP soal 101 Warga Mandailing Natal Keracunan Gas

23 Februari 2024 19:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
101 warga di Kabupaten Mandailing Natal, Sumut, keracunan gas. Foto: Polres Mandailing Natal
zoom-in-whitePerbesar
101 warga di Kabupaten Mandailing Natal, Sumut, keracunan gas. Foto: Polres Mandailing Natal
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) buka suara terkait 101 warga di dua desa di Kabupaten Mandailing Natal, Sumut, yang keracunan pada Kamis (22/2) malam kemarin. Sumber racun diduga berasal dari PT SMGP yang sedang melakukan uji sumur.
ADVERTISEMENT
Corporate Communication PT SMGP Agung Iswara menyebut pihaknya sudah bekerja sesuai dengan prosedur.
“PT SMGP sedang melakukan aktivasi sumur V-01 dimulai sejak pukul 11.30 WIB. PT SMGP telah melakukan rangkaian kegiatan sebelum aktivasi sumur seperti sosialisasi, pemasangan sistem abatement, pemasangan alat deteksi gas H2S di dalam area wellpad dan perimeter, penyisiran perimeter aman sejauh 300 meter, dan pre-job safety meeting,” kata Agung dalam keterangannya, Jumat (23/2).
Kata Agung, pihaknya juga telah mengecek kadar gas H2S sebelumnya. Hasilnya, dinyatakan bersih dari gas beracun.
H2S adalah gas tidak berwarna, beracun, mudah terbakar dan berbau busuk.
101 warga di Kabupaten Mandailing Natal, Sumut, keracunan gas. Foto: Polres Mandailing Natal
“Jarak lokasi pad V ke titik terdekat Desa Sibanggor Julu adalah 700 meter dan pada saat kegiatan berlangsung hasil pembacaan alat deteksi gas H2S terbaca sebesar 0 ppm saat kegiatan pemantauan baik di lokasi well-pad V, di sekitar perimeter aman 300 meter dan area desa,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Usai kejadian, uji sumur PT SMGP juga langsung dihentikan. Mereka berupaya membantu masyarakat yang keracunan.
Meski begitu, pihak PT SMGP mengaku akan berkomitmen untuk membantu polisi dalam melakukan penyelidikan.
“PT SMGP sebagai Objek Vital Nasional berkomitmen untuk melakukan penyidikan bekerja sama dengan pemerintah dan aparat terkait kejadian ini,” tutupnya.
101 warga yang keracunan sebelumnya mencium aroma busuk sekitar 18.45 WIB. Lalu, aroma semakin menyengat dan menyebabkan warga mual, muntah, hingga tak sadarkan diri.