Penjelasan Rektorat UI soal Secure Parking yang Ditolak Mahasiswa

8 Juli 2019 16:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pos Secure Parking di Kampus PNJ, Depok, Senin (8/7). Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pos Secure Parking di Kampus PNJ, Depok, Senin (8/7). Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan
ADVERTISEMENT
Rencana penggunaan secure parking atau sistem parkir berbayar di kawasan kampus UI-PNJ ditolak oleh BEM UI dan PNJ. Sebab, biaya parkir yang dibebankan dirasa sangat memberatkan.
ADVERTISEMENT
Pihak rektorat Universitas Indonesia merespons penolakan ini. Rektorat memastikan, penerapan secure parking belum belum difinalisasi.
Kepala Humas UI, Rifelly Dewi Astuti, mengatakan sebelum diberlakukan pihaknya akan menggelar uji coba mulai 15-31 Juli 2019. Selama uji coba berlangsung, warga yang hanya melintas saja di kawasan UI tidak dikenai biaya.
“UI sangat memahami bahwa kampus UI Depok kerap dijadikan akses untuk melintas sehari-hari bagi warga sekitar Depok. Berkenaan dengan hal tersebut, UI mengakomodasi kebutuhan tersebut dengan menyediakan lintasan khusus bagi yang hanya ingin melintas dan tanpa harus membayar biaya masuk kampus, bebas melintas selama 15 menit,” ujar Felly saat dihubungi, Senin (8/7).
Pos Secure Parking di Kampus PNJ, Depok, Senin (8/7). Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan
Di sisi lain, mahasiswa juga mengeluhkan biaya parkir yang dibebankan. Biaya parkir Rp 2.000 setiap jam dan maksimal Rp 4.000 untuk sepeda motor. Lalu Rp 3.000 per jam, maksimal Rp 6.000-Rp 8.000 untuk mobil.
ADVERTISEMENT
Mengenai hal itu, Felly menegaskan pihak UI belum memutuskan berapa besaran biaya parkir saat beroperasi nanti. Surat keputusan pun belum keluar.
Penolakan Secure Parking di Kampus PNJ, Depok, Senin (8/7). Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan
“Saat ini kami belum dapat memberikan keterangan terkait biaya parkir per jam maupun hal teknis lainnya dikarenakan Surat Keputusan belum final. Kami akan segera memberikan update informasi kembali ketika sudah terbit SK resmi dari pimpinan UI,” jelas Felly.
“Sebelum penerapan sistem masuk kampus yang baru, tentunya kami akan melaksanakan sosialisasi terlebih dahulu. Hingga saat ini, uji coba diagendakan akan dilaksanakan pada 15–31 Juli 2019,” tandasnya.
Sejumlah aksi penolakan sudah ditunjukkan mahasiswa. Salah satunya dengan menyegel gardu parkir yang sudah terpasang di sejumlah titik. Gardu ini disegel dengan kain putih bertuliskan penolakan diberlakukannya secure parking.
Secure Parking di Kampus PNJ, Depok, Senin (8/7). Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan
Sebelumnya, Ketua BEM PNJ Iqbal Fauzan mengatakan tarif yang dikenakan sangat mahal. Saat ini, mahasiswa hanya membayar Rp 13 ribu untuk satu semester dengan sistem stiker. Dia juga menyoroti waktu uji coba yang berlangsung saat libur kuliah.
ADVERTISEMENT
“Ini nggak make sense (uji coba), soalnya untuk UI sekarang sudah libur. Tanggal segitu kita di PNJ juga sudah mulai UAS dan beberapa sudah libur. Jadi nggak make sense mau uji coba ketika nggak ada mahasiswanya,” ujarnya.
“Ini yang kena bukan mahasiswa doang loh. Warga di Kukel dan Kutek kena, pekerja yang kerja di sini kena,” ujar Manik.