Penjelasan RS Bina Estetika soal Perawatan Ratna Sarumpaet

3 Oktober 2018 16:04 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers klarifikasi Ratna Sarumpaet terkait kebohongannya, Rabu (3/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers klarifikasi Ratna Sarumpaet terkait kebohongannya, Rabu (3/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pihak RS Bedah Bina Estetika menyampaikan klarifikasinya terkait isu penganiayaan yang dialami aktivis Ratna Sarumpaet.
ADVERTISEMENT
Juru bicara RS Bedah Bina Estetika dr Arrisman membenarkan Ratna memang datang ke rumah sakit untuk melakukan pengobatan. Hariesman mengungkapkan, Ratna dirawat di rumah sakit sejak tanggal 21 September 2018.
"Dari data yang kami terima, benar ada pasien atas nama RS berobat ke rumah sakit kita. Masuk jam 17.00 WIB tanggal 21 September 2018 dan keluar atau pulang tanggal 24 September 2018 jam 09.00 malam," kata Arrisman di RS Bina Estetika, Jakarta Pusat, Rabu (3/10).
Pihak kepolisian, kata Arrisman, juga sudah datang ke rumah sakit untuk meminta data-data terkait rekam medis Ratna. Meski demikian, Arrisman menegaskan pihaknya tidak bisa memberikan rekam medis Ratna.
Suasana Rumah Sakit Bina Estetika, Jakarta. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Rumah Sakit Bina Estetika, Jakarta. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
"Pihak kepolisian minta data medisnya, tapi kami enggak bisa buka data medisnya. Dalam Permenkes Nomor 209 Tahun 2008, tidak bisa memberikan data tindakan apa yang dilakukan terhadap RS," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, Ratna Sarumpaet mengaku dianiaya oleh 3 orang tak dikenal di Bandara Husein Sastranegara pada Jumat (21/9) lalu. Foto wajah Ratna yang lebam pun tersebar di media sosial.
Belakangan, diketahui pada hari penganiayaan, Ratna sedang berada di RS Bedah Bina Estetika, Jakarta untuk menjalani prosedur operasi plastik. Wajah lebam Ratna diduga merupakan efek pascaoperasi.
Ratna pun telah mengklarifikasi bahwa isu penganiayaan itu adalah bohong. Ia mengaku wajahnya bengkak karena prosedur sedot lemak wajah. Ia pun meminta maaf kepada semua pihak, khususnya kepada Prabowo Subianto dan Amien Rais.