Penjelasan RSUD Pantura MA Sentot soal Ibu & Bayi yang Baru Dilahirkan Meninggal

20 Desember 2023 20:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur RSUD Pantura M.A. Sentot Patrol Indramayu, dr. Ndaru Takaryanto saat doorstop terkait dugaan malpraktek berakibat kematian ibu dan anak setelah melahirkan, Rabu (20/12/2023). Foto: Panji Asmara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur RSUD Pantura M.A. Sentot Patrol Indramayu, dr. Ndaru Takaryanto saat doorstop terkait dugaan malpraktek berakibat kematian ibu dan anak setelah melahirkan, Rabu (20/12/2023). Foto: Panji Asmara/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang ibu dan bayi yang baru dilahirkannya meninggal dunia di sebuah RSUD Pantura M.A. Sentot di Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (19/12) malam.
ADVERTISEMENT
Keluarga melaporkan kasus kematian ini ke Polres Indramayu dengan dugaan malapraktik.
Pihak RSUD Pantura MA Sentot memberikan penjelasan terkait masalah ini. Dalam jumpa pers yang digelar di RSUD, Rabu (20/12), Dirut RSUD Pantura MA Sentot Patrol Indramayu, dr. Ndaru Takaryanto menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya pasien ibu dan anak di rumah sakit yang di pimpinnya.
“Saya selaku direktur rumah sakit dan mewakili seluruh keluarga besar Rumah Sakit Sentot Patrol mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Nyonya K dan bayinya, mudah-mudahan almarhumah dan bayinya diberi tempat yang mulia di sisi Tuhan, dan keluarganya diberikan ketabahan baik lahir maupun bathin,” kata Ndaru.
Menurut Ndru, tim manajemen sudah melakukan penelusuran. Tim mengumpulkan informasi dari semua kabid dan kabag yang ada di RSUD Sentot terkait kejadian ini.
ADVERTISEMENT
“Dari hasil kesimpulan yang kami dapat, tidak didapatkan penanganan-penanganan di luar prosedur, artinya penanganan pasien tersebut sudah sesuai dengan SOP yang berlaku,” kata Ndaru.

Pasien punya komorbid

Di kesempatan yang sama, dokter spesialis kandungan, dr. Iwan Budiyanto, Sp.OG mengatakan bahwa pasien mempunyai komorbid seperti keluhan antara lain sesak napas.
“Kita sudah menjelaskan ke pihak keluarga bahwa pasien mempunyai keluhan, terbukti pihak puskesmas akhirnya merujuk ke sini (RSUD Sentot) untuk persalinan,” ujar Iwan.
Dari rujukan itu, kata Iwan, merupakan tanda bahwa persalinan ini memiliki risiko yang tinggi. “Intinya, supaya pasien mendapatkan pelayan yang bagus dari fasilitas rumah sakit,” ujarnya.
Soal penyebab bayi meninggal, Iwan mengatakan hal tersebut karena saat di dalam kandungan bayi sudah terlilit tali pusar.
ADVERTISEMENT
“Bayi sudah meninggal dalam kandungan, karena tadi, karena ada gangguan sirkulasi darah dalam tubuh si ibu,” ungkap Iwan.
Ia pun menjelaskan bahwa usia kandungan bayi masih terbilang prematur. “Usia kandungan masih 8 bulan,” jelas Iwan.

Kasus diselidiki polisi

Kapolres Indramayu, AKBP M. Fahri Siregar, mengatakan sudah menerima laporan kasus tersebut. Laporan itu dengan nomor LP/B/721/XII/2023/SPKT/POLRES INDRAMAYU/POLDA JAWA BARAT.
Kapolres Indramayu AKBP M. Fahri Siregar saat wawancara terkait laporan dugaan malpraktik hingga mengakibatkan meninggalnya Ibu dan Anak di Indramayu, Rabu (20/12/2023). Foto: Panji Asmara/kumparan
Fahri menegaskan, saat ini Satreskrim Polres Indramayu masih memeriksa pelapor dan akan melakukan gelar perkara serta melengkapi alat bukti lainnya.
"Kami masih melakukan pemeriksaan kepada pelapor, tentunya setelah melakukan pemeriksaan kami akan melengkapi alat bukti, dan juga melakukan gelar perkara," ucapnya.