Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Penjelasan RSUD Pasar Minggu soal Pasien COVID-19 Ngamuk Serang Petugas
24 Juni 2021 17:41 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:13 WIB
ADVERTISEMENT
RSUD Pasar Minggu buka suara terkait video penyerangan yang dilakukan pasien COVID-19 kepada satpam rumah sakit. Direktur RSUD Pasar Minggu dr Yudi Amiarno mengatakan penyerangan itu terjadi pada Sabtu (19/6).
ADVERTISEMENT
Yudi menjelaskan awalnya pasien datang ke IGD RSUD Pasar Minggu sekitar pukul 10.00 WIB pada Jumat (18/6) dengan membawa hasil swab PCR positif COVID-19. Pasien kemudian dilakukan asesmen oleh tim triase IGD dan dipindahkan ke ruang transit pukul 14.00 WIB.
"Kondisi ruang transit IGD pada saat itu dalam posisi penuh," kata Yudi dalam video klarifikasi di akun Instagram RSUD Pasar Minggu, Kamis (24/6).
Pada Sabtu pagi pasien tiba-tiba mengamuk dan menyerang petugas yang ada di sana. Yudi tidak menjelaskan apa yang membuat pasien melakukan hal itu.
"Tanggal 19 Juni 20201 jam 9 pagi pasien tiba-tiba menyerang petugas secara verbal maupun motorik. Petugas berusaha menenangkan pasien dengan melakukan edukasi namun pasien tetap tidak kooperatif dan tetap berusaha menyerang petugas sehingga dokter memanggil petugas keamanan untuk membantu menenangkan pasien," kata Yudi.
ADVERTISEMENT
Yudi menjelaskan saat itu satpam rumah sakit berada di luar zona merah. Karena keadaan darurat tersebut akhirnya petugas masuk ke zona merah tanpa sempat mengenakan APD untuk membantu menenangkan pasien.
"Pasien dilakukan viksasi dengan bantuan alat listrik. Penyerangan menyebabkan hazmat dokter jaga saat itu sobek, sehingga dokter harus segera mengganti hazmat," kata Yudi.
Meski begitu dia tidak menjelaskan bagaimana penanganan lanjutan terhadap pasien tersebut. Begitu juga dengan kondisi petugas keamanan yang kontak langsung dengan pasien COVID-19 tanpa APD.
Kapolsek Cilandak Kompol Bambang Handoko sebelumnya telah mengkonfirmasi kejadian tersebut. Ia mengatakan satpam itu terpapar virus corona.
"Menurut informasi Kapuskes, satpam itu sudah terpapar COVID," kata Handoko saat dikonfirmasi, Kamis (24/6).