Penjelasan Sekolah Penerbangan di Medan soal Siswi Tewas di Asrama

27 Oktober 2024 16:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ade Nurul Fadilah (19), siswa sekolah penerbangan Sumatera Flight, meninggal di asrama. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ade Nurul Fadilah (19), siswa sekolah penerbangan Sumatera Flight, meninggal di asrama. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sekolah penerbangan Sumatera Flight membantah soal adanya dugaan aksi penganiayaan terhadap Ade Nurul Fadilah (19 tahun) di asrama sekolah penerbangan yang ada di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan.
ADVERTISEMENT
Ade sebelumnya meninggal pada Selasa (1/10) lalu. Namun, keluarga curiga adanya penganiayaan lantaran kematian Ade yang mendadak.
“Jadi hasil penelusuran kami tidak ada dugaan penganiayaan. Dia itu karena pusing-pusing. Itu kan keluarga juga sudah melapor ya ke Polda Sumut,” kata Kuasa Hukum Sumatera Flight Center Hendra Manatar Sihaloho saat dikonfirmasi pada Minggu (27/10).
“Jadi kalau memang sudah dilaporkan ke Polda lebih baik, terang benderang. Kita serahkan semua melalui proses hukum saja,” sambungnya.
Soal kematian mendadak, kata Hendra, pihaknya juga mengaku kaget.
Sebab, kata dia, Ade sebelumnya pingsan di asrama. Lalu, pihak sekolah membawa Ade ke Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (USU).
Namun, saat tiba di rumah sakit, dokter menyatakan Ade sudah meninggal. Jadi, belum sempat ditangani oleh pihak rumah sakit.
ADVERTISEMENT
“Jadi gini masalah medis belum sempat ditangani medis. Jadi kami enggak berani mendahului keluarga (untuk menanyakan penyebab kematian Ade). Seharusnya itu kewenangan keluarga,” kata dia.
“Nanti kalau kita suruh cek ya pasti solusinya autopsi. Kita lebih enak kita tunggu proses ekshumasi, pemeriksaan, penyidik biar terang benderang,” sambungnya.
Di sisi lain, Hendra mendapati kabar bahwa Ade kerap mengalami pusing dan mengkonsumsi obat. Namun, menurutnya hal itu juga harus menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian.
“Dia ada konsumsi obat ketika pusing dia sering ketika pusing konsumsi obat dan bahkan ketika dari, kita kan yang nganter jenazah ada juga teman almarhum itu cerita memang dia bilang kalau sakit kepala obat dia emang bodrex kata dia,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
“Itu kan katanya ya, kita masih belum ada kepastian. Lebih baik nanti ke penyidik ya, di situ bisa dituangkan pasti dihadirkan semua saksi,” sambungnya.

Keluarga Duga Ada Bekas Cekikan

Selain kematian yang mendadak, adanya memar seperti bekas cekikan di leher Ade membuat keluarga curiga. Sehingga, keluarga Ade pun melaporkan kecurigaan itu ke Polda Sumut.
Laporan itu bernomor LP STTLP/B/1507/X/2024/SPKT/Polda Sumut.
Terkait laporan ini, Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP Sonny Siregar menuturkan pihaknya akan mengecek laporan tersebut.
“Segera kami cek,” kata Sonny saat dikonfirmasi.