Penjelasan Sufmi Dasco soal Surat Dubes Arab Saudi untuk RI terkait Polemik Haji

4 Juni 2021 13:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad. Foto: Dok. DPR RI
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad. Foto: Dok. DPR RI
ADVERTISEMENT
Beredar surat Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Essam Bin Ahmed Abid Althaqafi, kepada Ketua DPR Puan Maharani, yang isinya menyangkal pernyataan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco soal Indonesia tak dapat kuota haji tahun ini.
ADVERTISEMENT
Sebab, Arab Saudi belum mengumumkan kepastian penyelenggaraan haji soal apakah diizinkan negara lain mengikuti haji, termasuk jumlah yang dibolehkan.
Saat dikonfirmasi, Dasco tak membantah maupun membenarkan ada surat dari Dubes Arab Saudi kepada Ketua DPR.
Ketua DPR Puan Maharani saat menjalankan ibadah Umrah. Foto: Instagram/@puanmaharaniri
Dia lalu menjelaskan maksud pernyataannya pada Senin (31/5) lalu kepada wartawan soal Indonesia tidak mendapat kuota haji.
"Begini, kemarin waktu di DPR saya kan ditanya oleh kawan-kawan wartawan bagaimana soal haji dan masalah vaksin. Saya jawab kita jangan dulu bicara soal masalah vaksinnya diterima atau tidak oleh pemerintah Arab Saudi, tapi pastikan dulu apakah kita mendapatkan kuota haji atau tidak. Karena saya dengar kita kemungkinan tidak dapat kuota haji," ucap Dasco di gedung DPR, Jakarta, Jumat (4/6).
ADVERTISEMENT
"Itu saja yang saya bilang kemarin," imbuhnya.
Politikus Gerindra itu tak merinci dari mana informasi soal Indonesia tak bisa haji pada tahun ini, sementara Arab Saudi belum memberi kepastian.
Dasco bicara pada 31 Mei sebelum Menag Yaqut Cholil Qoumas mengumumkan pada Kamis (3/6) kemarin bahwa pemerintah tak memberangkatkan jemaah haji tahun ini.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menggelar konferensi pers pada 3 Juni 2021 terkait pembatalan keberangkatan Haji 2021 Foto: Kemenag RI
"Sampai tanggal 28 Mei limit waktu yang seharusnya kita mempersiapkan haji, itu kita belum mendapatkan kepastian dari pemerintah Arab Saudi. Sehingga sudah benar Kemenag kemudian mengambil sikap untuk tidak menyelenggarakan haji," tutur Dasco.
"Karena tak mungkin persiapan dari 28 Mei kemudian lebaran haji 20 Juli waktunya mepet, kemudian diselenggarakan," imbuhnya.
Dasco membantah menyebarkan informasi salah soal Indonesia tak dapat kuota haji tahun ini karena melihat fakta-fakta waktu yang mepet dan tak ada kabar dari Saudi.
ADVERTISEMENT
"Itu pemerintah sudah bagus bersikap dan saya juga tidak mengada-ngada karena dengan perhitungan waktu itu dan kita sudah cek juga belum ada kabar dari Arab Saudi kalau kita dapat kuota haji atau tidak," tutupnya.