Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pendiri 'Animal Defenders Indonesia', Doni Herdaru Tona, mengungkapkan pihaknya telah meminta klarifikasi Taman Safari soal monyet dengan tangannya yang terluka dan terlihat tulangnya.
"Kami berharap tim customer relation yang menanggapi laporan masyarakat lebih punya empati, dan cara menangani dengan baik, dan menghindari jawaban template," kata Doni saat dihubungi, Sabtu (4/1).
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Media Relation Taman Safari Yulius H. Suprihardo mengatakan, pihaknya telah melakukan penelusuran keberadaan monyet itu. Menurutnya, monyet berjenis ekor panjang itu merupakan satwa liar dengan habitat asli di lereng Gunung Pangrango, yang lokasinya tak jauh dari Taman Safari Bogor.
Ia menyebut keberadaan monyet liar di area Taman Safari sering terjadi. Biasanya, mereka hendak mencari makan dari pengunjung.
ADVERTISEMENT
"Tak sedikit monyet ekor panjang yang masuk ke area Taman Safari Bogor untuk mencari makan. Mereka diperlakukan dengan baik oleh para keeper dan pengunjung Safari Journey, area di mana mereka biasanya berkeliaran," jelas Yulius.
Hingga saat ini, kata dia, pihak Taman Safari belum dapat memastikan apakah monyet itu masih berada di areanya. Ia menyebut sejak Sabtu pagi tadi timnya berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk menemukan keberadaan monyet itu.
Yulius juga tidak mengetahui penyebab luka yang dialami oleh monyet liar itu. Ia menduga luka diakibatkan karena berkelahi dengan binatang lainnya.
"Kami juga belum dapat memastikan penyebab luka di tangan Monyet Ekor Panjang itu. Beberapa faktor yang mungkin terjadi adalah berkelahi antarsesama ataupun predasi, mengingat Gunung Gede Pangrango juga merupakan habitat bagi predator monyet ekor panjang seperti macan tutul Jawa," pungkasnya.
ADVERTISEMENT