Penjelasan Unsoed soal Proposal Skripsi Viral 'Hak Istimewa Luhut Pandjaitan'

10 April 2020 17:45 WIB
comment
87
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mengerjakan skripsi. Foto: CoWomen/unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengerjakan skripsi. Foto: CoWomen/unsplash
ADVERTISEMENT
Viral unggahan sebuah foto berisi gambar proposal skripsi berlogo Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Jawa Tengah. Unggahan itu viral sejak Minggu (5/4).
ADVERTISEMENT
Gambar yang diduga proposal skripsi itu dibuat oleh seseorang mahasiswa bernama TZA.
Gambar tersebut menjadi perbincangan warganet karena ditulis dengan menukil nama Menko Maritim dan Investasi yang juga Plt Menteri Perhubungan Luhut Binsar Pandjaitan.
Judul proposal skripsi itu adalah "Hak istimewa Luhut Binsar Panjaitan di setiap kebijakan negara dalam perspektif hukum tata negara".
Tangkapan layar diduga skripsi soal Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Dok. Istimewa
Melihat nama instansinya tercatut dan viral, Fakultas Hukum Unsoed tak tinggal diam. Mereka mengunggah surat klarifikasi di Instagram resminya, Kamis (9/4).
"Screenshoot/foto/gambar yang saat ini beredar di berbagai platform media sosial bukan proposal skripsi," ujar Dekan Fakultas Hukum, Ade Maman dalam surat tersebut.
Maman menjelaskan, nama yang tertulis dalam foto tugas tersebut merupakan mahasiswa aktif Fakultas Hukum Unsoed angkatan 2017.
ADVERTISEMENT
Menurut Maman, gambar itu merupakan cover dari tugas terstruktur mata kuliah metode penulisan di FH Unsoed. Artinya, gambar tersebut hanyalah cover dari tugas latihan penyusunan proposal skripsi.
"Gambar yang telah beredar dalam timeline pribadi dilakukan atas inisiatif mahasiswa bersangkutan," ujar Maman.
Maman mengatakan hingga kini Tsaqifah belum menyerahkan tugas yang viral tersebut. Ia pun memastikan dosen pengampu mata kuliah itu tak akan menerima dan menyetujui topik tugas yang dibuat Tsaqifah.
"Penulisan naskah akademik yang berdasarkan kebebasan akademik, namun harus tetap menjunjung tinggi etika bangsa Indonesia dan tidak mengarah pada ranah personal," kata Maman.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk membantu mencegah penyebaran coronavirus COVID-19. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT