Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Penjelasan Wiranto soal Dugaan Hubungan 'Istimewa' dengan Ponpes Al-Zaytun
17 Juli 2023 11:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ponpes Al-Zaytun dan pimpinannya Panji Gumilang tengah menjadi sorotan karena ajaran di ponpes itu yang diduga tidak sesuai syariat. Panji juga sudah dilaporkan ke polisi oleh dua pihak berbeda karena dugaan penistaan agama.

Mantan pendiri Al-Zaytun, Imam Supriyanto, mengatakan meski Al-Zaytun berkali-kali kena kasus namun ponpes itu tetap eksis karena ada tokoh besar di belakang ponpes tersebut. Salah satu tokoh yang diduga membekingi Al-Zaytun adalah Jenderal Purn Wiranto.
ADVERTISEMENT
Apalagi, dalam dua kali pilpres yang diikuti Wiranto, dia menang mutlak di ponpes yang berlokasi di Indramayu, Jabar, itu.
Menanggapi tudingan ini, Wiranto menegaskan hubungan dia dengan Ponpes Al-Zaytun hanya sekadar urusan kampanye pemilu. Wiranto beberapa kali mengunjungi Al-Zaytun dalam rangka kampanye Pilpres tahun 2004. Saat itu dia menjadi capres bersama cawapres Salahuddin Wahid (Gus Solah).
Begitu pun pada Pilpres 2009 saat dia maju sebagai cawapres Jusuf Kalla, Wiranto banyak mendulang suara di ponpes tersebut.
"Sudah saya sampaikan bahwa hanya mengkait pada saat saya menjadi calon presiden di tahun 2004. Saya kampanye di banyak pondok pesantren, termasuk di Al-Zaytun," kata Wiranto usai menghadiri acara pelantikan Menteri, Wamen dan anggota Watimpres di Istana Negara, Senin (17/7).
Kala itu, kata Wiranto, dia menyampaikan gagasan program-program kampanyenya kepada Al-Zaytun. Termasuk soal dukungannya bila dia menang pilpres.
ADVERTISEMENT
"Saya memberikan berbagai kebijakan yang akan saya bangun sebagai calon presiden waktu itu," ucap Ketua Wantimpres ini.
Menurutnya, saat itu dia mengantongi banyak suara di Al-Zaytun. Dia menegaskan hubunganna dengan Al-Zaytun hanya sebatas pendulangan suara saja.
"Pada saat pemilu memang suara saya cukup besar di sana, itu saja. Nggak ada kaitan apa-apa dengan Al-Zaytun," ujar eks Panglima TNI dan eks Ketum Hanura ini.