Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Densus 88 telah menangkap menangkap MK alias IM, penjual pistol berjenis air gun kepada Zakiah Aini (25) pelaku penyerang Mabes Polri beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
MK ditangkap tim Densus 88 pada Kamis (1/4) di kawasan Syiah Kuala, Banda Aceh. Zakiah Aini diketahui membeli air gun pada MK via online. Saat ini MK tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mabes Polri terkait keterlibatannya.
Berdasarkan rekam jejaknya, MK alias IM pernah terlibat dalam kelompok teroris yang ikut pelatihan di Jalin, Jantho, Aceh Besar. Pada 19 Maret 2010, MK menyerahkan diri ke Polres Pidie. Pada saat itu, MK divonis 8 tahun penjara dan mendapat pembebasan bersyarat pada 26 Maret 2018.
Menyikapi penangkapan MK oleh tim Densus 88, Direktur Yayasan Perdamaian Jalin, Yudi Zulfahri, mengatakan sepengetahuannya saat ini MK sudah jauh dari pemahaman radikalisme. Bahkan, ia kerap mengikuti kegiatan yang digelar oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
ADVERTISEMENT
“Sejauh yang saya ketahui, dia sekarang itu sebenarnya secara pemahaman dan kegiatan itu sudah jauh dari kata radikalisme. Dia selalu ikut kegiatan BNPT dan saya juga sering diskusi bersama dia,” kata Yudi pada kumparan, Senin (5/4) yang juga merupakan eks narapidana terorisme yang pernah terlibat dalam pelatihan teroris di Jalin, Jantho, Aceh Besar pada 2010 silam.
Dikatakan Yudi, dari diskusi yang pernah keduanya lakukan, MK sudah membuang semua pemahaman tentang radikalisme.
“Untuk pemahaman sejauh yang sudah saya diskusi dan kegiatan yang selama ini juga dia ikuti, dia sudah jauh dari kata radikalisme. Sudah lepas dari paham-paham radikalisme itu,” ujarnya.
Punya Bisnis Airsoft Gun
Kendati demikian, kata Yudi, saat ini MK memiliki bisnis Airsoft Gun dan bisnisnya itu berada di Depok bukan di Aceh. Menurut Yudi, bisnis yang dijalankan MK tersebut cukup maju.
ADVERTISEMENT
“Cuma memang masalahnya dia punya bisnis Airsoft Gun, dan yang saya tahu bisnisnya ini berjalan lumayan maju. Dia menjual inikan terbuka untuk umum, dia ada websitenya orang bisa beli di website itu dan siapa saja bisa beli,” sebutnya.
Menurut Yudi, setiap pembelian itu biasanya akan diuruskan KTA Club. Akan tetapi, Yudi tidak mengetahui status klubnya itu apakah resmi di bawah naungan perbakin atau tidak.
“Setiap orang beli itu harus menyertakan foto KTP, dengan foto KTP itu nanti dibuatkan KTA Club itu. Kalau nggak salah saya nama clubnya itu Basis Airsoft Gun. Basis ini apakah dia di bawah naungan perbakin atau nggak, nah itu saya nggak tau apakah mereka resmi di bawah perbakin,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
“Soal legalitasnya saya tidak tahu, sejauh apa dia punya legalitas. Cuma, yang saya mau sampaikan memang penjualan ini terbuka untuk umum. Dan kita tidak betul-betul tahu siapa yang membeli ini, apa latar belakangnya, untuk apa peruntukannya, itu kita nggak tahu,” tambah Yudi.