Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Penolakan Terhadap Kebijakan Trump Sampai ke Indonesia
4 Februari 2017 12:48 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Semenjak terpilih sebagai Presiden ke-45 Amerika Serikat, Donald J Trump, banyak menuai kecaman. Kebijakan-kebijakan Trump penuh kontroversi dan memancing kemarahan publik.
ADVERTISEMENT
Aksi protes terhadap Trump terjadi di beberapa titik di Amerika Serikat. Bahkan, aksi protes itu sampai juga di Indonesia.
Kumpulan massa yang menamakan dirinya ‘Massa Anti Trump’ menyuarakan pendapat mereka tepat di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (4/2). 1 pleton petugas pengamanan dari Polres Jakarta Pusat, disiagakan guna menjaga keamanan di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Veronica, koordinator aksi menyuarakan tentang beberapa kebijakan yang muncul pasca dilantiknya Donal Trump menjadi orang nomor 1 di AS.
"Muslim banned, solidaritas internasional, dampak pada pengungsi dan pencari suaka dari Indonesia apabila Amerika menutup pintunya semakin menutup pintu itu bagi pengungsi, serta menghantam masyarakat adat di beberapa negara bagian di Texas contohnya menjadi satu dari banyak hal kebijakan Trump yang kita garisbawahi dalam aksi ini,” kata Veronica.
ADVERTISEMENT
Sebagai kaum perempuan pun, Veronica dengan lantang menyuarakan perempuan berhak memiliki hak penuh atas hidupnya termasuk tubuhnya sendiri. Di Amerika para perempuan juga menggelar aksi besar-besaran yang terkenal dengan sebutan ‘Women's March’.
"Kebijakan yang anti terhadap hak perempuan atas tubuh dan seksualitasnya, saya dan perempuan lainnya khususnya perempuan di Amerika, berhak dan berkuasa penuh terhadap kehidupan dan tubuhnya masing-masing, bukan dia,” imbuhnya.
"Jelas tidak ada optimisme di sana dengan Amerika Serikat di bawah kepemimpinannya (Trump), karena saya rasa Trump dengan backgroundnya sebagai orang yang terkenal otoriter jelas sekali akan menghasilkan kebijakan lain yang lebih kontroversial yang akan berdampak tidak hanya bagi warganya sendiri tapi bagi seluruh dunia,” tegas Veronica.
ADVERTISEMENT
Peserta dalam aksi ini membawa beberapa poster dan banner bertuliskan penolakan mereka terhadap kebijakan Donald Trump. Massa juga sempat membakar poster bergambar Donald Trump.