Pensiun Jadi Menteri, Hanif Ingin Menulis Novel Percintaan

18 Oktober 2019 19:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hanif Dhakiri. Foto: ANTARA FOTO/ Dhemas Reviyanto
zoom-in-whitePerbesar
Hanif Dhakiri. Foto: ANTARA FOTO/ Dhemas Reviyanto
ADVERTISEMENT
Menteri-menteri Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla akan segera purnatugas pada Minggu (20/10). Ada menteri yang akan diangkat lagi di periode kedua, ada juga yang akan pensiun. Meski mungkin belum satu menteri pun yang mengetahui bagaimana nasib mereka.
ADVERTISEMENT
Salah satunya Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri yang berencana menulis novel di masa pensiunnya. Menurutnya, novel akan menjadi karya baru yang belum pernah dikeluarkannya.
"Saya mau nulis novel, novel percintaan. Jadi apa ya, judulnya. Cerpen sudah, lagu sudah, artikel kebudayaan sudah, buku sudah, yang saya belum nulis itu novel," kata Hanif usai acara perpisahan Kabinet Kerja di Istana Negara, Jumat (18/10).
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga kanan) berfoto bersama sejumlah menteri sebelum acara silaturahmi kabinet kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (18/10/19). Foto: Dok. Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
Hanif, selama lima tahun menjadi menteri di Kabinet Kerja, mempunyai kesan tersendiri terhadap kepemimpinan Jokowi. Hanif melihat sosok Jokowi sebagai pemimpin yang visioner dan fokus. Selain itu, dia juga menyebut Jokowi sebagai pemimpin yang detail atas pekerjaannya.
"Pak Jokowi ini beliau ini pemimpin visioner, tahu apa yang harus dilakukan dan sangat fokus orangnya. Visioner, fokus, detail," kata Hanif
ADVERTISEMENT
Sementara terkait posisinya akan menjadi menteri lagi atau tidak, Hanif enggan berkomentar. Hanif hanya mengucapkan terima kasih kepada Jokowi karena telah memberikan kepercayaan kepadanya selama 5 tahun.
Sejumlah menteri kabinet kerja bernyanyi dalam acara silaturahmi kabinet kerja di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10/2019). Foto: Dok. Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
"Saya enggak mau berandai-andailah, pokoknya hari ini saya berakhir dan saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan selama 5 tahun terakhir. Selebihnya kita ikuti garis tangan," tuturnya.
Sementara itu, untuk posisi Menaker selanjutnya, setidaknya ada dua pekerjaan rumah yang dititipkan Hanif. Pertama, terkait ekosistem ketenagakerjaan yang dinilai kaku. Kemudian, pembangunan SDM yang juga harus terus didorong.
"Saya kira ini perlu digenjot untuk memastikan agar kita punya kualitas SDM yang baik, lalu jumlah SDM yang secara relatif memadai, dan juga persebaran SDM skill yang relatif merata di berbagai daerah," ujarnya.
ADVERTISEMENT