Pentagon Konfirmasi Kapal Perang Rusia Karam oleh Rudal Ukraina: Pukulan Besar

16 April 2022 3:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal penjelajah rudal berpemandu Angkatan Laut Rusia, Moskva, berlayar kembali ke pelabuhan setelah melacak kapal perang NATO di Laut Hitam, di pelabuhan Sevastopol, Krimea, 16 November 2021. Foto: Alexey Pavlisha/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Kapal penjelajah rudal berpemandu Angkatan Laut Rusia, Moskva, berlayar kembali ke pelabuhan setelah melacak kapal perang NATO di Laut Hitam, di pelabuhan Sevastopol, Krimea, 16 November 2021. Foto: Alexey Pavlisha/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kapal perang Rusia Moskva dihantam dua rudal Ukraina sebelum tenggelam di Laut Hitam. Hal tersebut ditegaskan oleh seorang pejabat senior Pentagon pada Jumat (15/4). Dia menyebutnya serangan itu sebagai "pukulan besar" bagi Negara Beruang Merah.
ADVERTISEMENT
Pejabat yang tak ingin diungkap identitasnya itu mengatakan, Pentagon mengkonfirmasi laporan Kiev soal peristiwa tersebut. Sementara, Rusia berdalih ada ledakan amunisi di kapal perang mereka hingga akhirnya tenggelam.
"Kami menilai bahwa mereka (Ukraina) menghantamnya dengan dua Neptunus," kata pejabat tersebut, Kata Neptunus mengacu pada rudal jelajah anti-kapal Ukraina, dikutip dari AFP, Sabtu (16/4).
Dia mengatakan serangan itu diyakini telah menyebabkan korban jiwa, tetapi tak diketahui berapa jumlahnya. Amerika, kata dia, telah mengamati bahwa orang-orang yang selamat dari serangan tersebut dievakuasi ke kapal milik Rusia lainnya.
Citra satelit menunjukkan kawasan pemukiman yang hancur di Mariupol, Ukraina. Foto: Maxar Technologies/via REUTERS
Kapal penjelajah rudal telah memimpin upaya angkatan laut Rusia dalam konflik tujuh minggu di Ukraina, memainkan peran sentral dalam pengepungan kota pelabuhan Mariupol.
Kapal itu tenggelam Kamis setelah ledakan dan kebakaran yang diklaim Ukraina disebabkan oleh serangan rudal. Sementara Rusia mengatakan kerusakan yang disebabkan oleh amunisi yang meledak telah menyebabkan kapal itu kehilangan keseimbangan saat sedang ditarik ke pelabuhan.
ADVERTISEMENT
"Ini pukulan besar secara simbolis," kata pejabat Pentagon. "Ada aspek kebanggaan," lanjut dia.
Kehilangan Rusia - salah satu dari hanya tiga kapal penjelajah kelas Slava di armada Moskow - disebut telah menciptakan kesenjangan kemampuan untuk angkatan laut Rusia di Ukraina selatan.
Di bawah konvensi Montreux, jelas pejabat tersebut, Turki menutup selat Bosphorus dan Dardanelles untuk kapal perang pada saat konflik, yang berarti Moskow tidak dapat mengirim pengganti kapal perang ke Laut Hitam.
*****
kumparan bagi-bagi starter pack kuliah senilai total Rp 30 juta untuk peserta SNMPTN 2022. Lolos atau nggak, kamu bisa tetap ikutan, lho! Intip mekanismenya di LINK ini.