Pentingnya Peran Orang Tua Mendukung Anak Masuk Universitas Top Dunia

16 Juli 2024 9:32 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mahasiswa dari kampus ternama. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mahasiswa dari kampus ternama. Foto: Shutterstock
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dukungan orang tua dan sekolah jadi kunci keberhasilan anak agar berhasil masuk ke perguruan tinggi yang mereka inginkan. Dengan begitu, anak dapat terus tumbuh dan berpotensi sukses dalam segala hal yang ia lakukan.
Riset berjudul "Research on the Influence of Parental Support on College Students' Self-Regulation Ability” dari Institute of Electrical and Electronics Engineers mengatakan, dukungan informasi orang tua memengaruhi anak dalam pengaturan diri dan mempersiapkan diri untuk mendapatkan universitas terbaik yang ia idamkan.
Di sisi lain, sekolah juga memegang peranan penting dalam mengembangkan tanggung jawab bersama atas keberhasilan anak melalui sistem pendidikan. Kolaborasi orang tua dan sekolah ini juga bisa memberikan dampak positif untuk kesuksesan anak menuju universitas.
Lalu, kolaborasi dan dukungan apa yang bisa dilakukan oleh orang tua bersama sekolah agar ia bisa melangkah menuju universitas terbaik?

Peran Orang Tua dan Sekolah Dukung Anak Masuk Universitas

1. Persiapan sedini mungkin

Sebagian anak dan orang tua terlambat dalam mempersiapkan masuk universitas. Beberapa orang tua bahkan baru mulai memberikan kelas/les tambahan saat anak memasuki kelas 3 SMA. Tujuannya, agar anak bisa mengikuti tes dengan baik.
Padahal, alih-alih mempersiapkan nilai, orang tua juga perlu mulai mengajak anak untuk mengenali minat dan bakatnya sedini mungkin. Ini bisa dilakukan sejak anak memasuki jenjang SMP.

2. Keberagaman pembelajaran sains dan sosial

Pendidikan tidak hanya mencakup komponen pembelajaran, tetapi juga soal kemampuan menunjukkan timbal balik yang positif. Dilansir American SPCC, orang tua juga perlu membangun keterampilan dan pendidikan sosial anak agar ia punya rasa kasih sayang, empati, dan rasa terhubung dengan anak-anak lainnya.
Saat berkuliah nanti, kemampuan ini akan membantu anak menyelesaikan masalah sosial dan tugas-tugas penting lainnya. Selain itu, anak juga perlu belajar mata pelajaran yang beragam di luar yang dianggap "penting" seperti matematika, sains, atau bahasa Inggris.
Sebagai orang tua, Anda perlu memenuhi kebutuhan akademis anak di banyak aspek seperti komputasi, olahraga, seni budaya, dan lain-lain. Pengetahuan yang beragam bisa memupuk pemikiran kritis anak dan kemampuan memecahkan masalah.

3. Menyediakan kegiatan tambahan eksplorasi minat

Mengutip dari National Library of Medicine, penelitian berjudul "The four-phase model of interest development" menemukan bahwa siswa yang mengeksplorasi minat dan bakat di sekolah bisa lebih siap dalam menempuh perguruan tinggi dan berpeluang memperoleh karier yang memuaskan.
Penelitian ekstensif juga menunjukkan bahwa terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler membangun keterampilan hidup dan kepemimpinan, meningkatkan kepercayaan diri, mengembangkan tanggung jawab dan ketahanan, serta sangat bermanfaat bagi kesehatan mental dan fisik anak.
Jakarta Intercultural School (JIS), merupakan salah satu sekolah yang menaruh perhatian pada penyaluran minat dan bakat anak. Siswa SMA di JIS punya banyak pilihan untuk memilih ekstrakurikuler dari berbagai bidang. Mulai dari atletik, produksi seni dan pertunjukan, seni kreatif, hingga klub akademik. Bahkan JIS meminta siswa kelas 9-12 mengikuti kegiatan pengabdian sebagai syarat kelulusan.

4. Mengarahkan anak ikut program belajar yang sesuai

Orang tua dan sekolah bisa membantu anak persiapkan diri menuju bangku kuliah melalui pengenalan kurikulum seperti International Baccalaureate (IB) dan Advanced Placement (AP).
Dua kurikulum ini dirancang untuk mempersiapkan siswa SMA untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, penelitian, dan menulis, serta mendorong pembelajaran yang reflektif dan mandiri.
IB dan AP juga dirancang untuk memberikan tanggung jawab dan ekspektasi yang setara dengan universitas. Dengan begitu, anak punya peluang lebih besar untuk menyelesaikan gelar sarjana.
Sebagai salah satu dari sedikit sekolah internasional di Indonesia yang menawarkan kurikulum IB dan AP serta program diploma dua tahunan, JIS memungkinkan siswa untuk mengombinasikan kursus dari keduanya sesuai dengan tujuan belajar individu mereka.

5. Konseling ke profesional untuk mempersiapkan diri

Bimbingan dan bantuan konselor sekolah tidak kalah pentingnya dengan peran orang tua dalam pendidikan anak. Bimbingan konselor bisa membantu calon mahasiswa untuk memahami kekuatan, aspirasi, dan mendukung mereka menciptakan jalur yang sesuai dengan tujuan mereka di universitas.
Sebagai orang tua, Anda dapat mengarahkan anak bertemu dengan konselor sejak kelas 10. Hal ini juga difasilitasi oleh Jakarta Intercultural School. JIS memberikan ruang bagi anak untuk berdiskusi dengan konselor, termasuk saat memilih kurikulum IB atau AP yang dikembangkan JIS.
Berdasarkan historinya, keluarga JIS sangat menghargai saran akademis yang diberikan oleh konselor. Pasalnya, konselor JIS memastikan bahwa anak memilih program studi yang sesuai dengan minat dan bakat saat berkuliah nanti.
Keberhasilan JIS dalam membimbing para siswa menuju universitas tecermin dari banyaknya anak yang berhasil masuk kampus ternama kelas dunia. Setidaknya siswa SMA JIS (lulusan 2024) diterima di berbagai universitas terbaik seperti Australia, Belanda, Belgia, Kanada, Prancis, Inggris, Hong Kong, Jepang Spanyol, Singapura, hingga Amerika Serikat.
Para siswa JIS tersebar di 41 universitas di Amerika Serikat, seperti Arizona State University, Boston College, Brown University, Columbia University, Cornell University, Dartmouth College, Harvard University, University of Pennsylvania, dan lain-lain.
Ada pula yang berhasil masuk ke Waseda University, The University of Melbourne, ECE Paris, The University of British Columbia, dan masih banyak lagi.
Bersama seluruh komponen sekolah, JIS membangun lingkungan belajar yang intensif dan supportive agar anak bisa meraih mimpinya, terutama di jenjang universitas.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio