Penularan Corona di Indogrosir Sleman Diduga Berawal dari Makan Siang Bersama

19 Mei 2020 14:06 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kepolisian berjaga saat Rapid Diagnostic Test (RDT) Corona masal di GOR Pangukan, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (12/5). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kepolisian berjaga saat Rapid Diagnostic Test (RDT) Corona masal di GOR Pangukan, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (12/5). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Klaster Indogrosir menjadi salah satu klaster penularan virus corona terbesar di DI Yogyakarta. Klaster ini baru terungkap ketika satu karyawan Indogrosir di Jalan Magelang, Mlati, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, dinyatakan positif pada April lalu.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, pasien dengan nomor kasus 79 di DIY itu sempat tidak jujur kepada petugas medis jika dia bekerja di Indogrosir. Setelah dia diketahui bekerja di Indogrosir, tracing dilakukan dan 34 karyawan dan puluhan orang dinyatakan positif.
“Ternyata karyawan ada 34 (positif) dan bisa saja mereka saling menulari. Bisa juga pengunjung (nulari) ke karyawan,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo di Sleman, Selasa (19/5).
Joko menjelaskan memang belum diketahui secara pasti pasien 79 itu tertular virus corona dari mana. Hanya saja, pihak toko menyakini karyawannya itu tertular dari pengunjung yang tidak diketahui atau berstatus orang tanpa gejala (OTG).
Sejumlah warga menunggu untuk melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) Corona masal di GOR Pangukan, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (12/5). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sementara Dinkes Sleman menduga kegiatan makan siang bersama yang membuat virus corona ini menyebar ke puluhan karyawan Indogrosir. Ketika makan, para karyawan tentu tidak mungkin menggunakan masker.
ADVERTISEMENT
“Dari wawancara kita, antar mereka (karyawan) kan erat sekali. Ada kemungkinan ketika makan siang sebelum puasa itu kan makan siang bersama itu kan kalau makan tidak pakai masker,” ucap Joko.
“Kemungkinan terjadi (penularan) pada saat itu berkumpulnya bareng-bareng makan dan kemungkinan terjadi,” tambahnya.
Berdasarkan catatan kumparan, penularan corona dari Klaster Indogrosir ini tidak hanya terjadi di karyawan tetapi hingga ke keluarga karyawan. Contohnya, di Gunungkidul di mana anak dari karyawan Indogrosir juga positif corona.
Kemudian pada kasus nomor 173 perempuan 29 tahun, kasus 174 laki-laki 7 tahun, dan kasus 174 laki-laki 56 tahun. Mereka bukan karyawan Indogrosir tetapi terkait Klaster Indogrosir.
"Kasus 174 anak karyawan Indogrosir. Hasil tracing karyawan Indogrosir di Gunung Kidul. Begitu mendapatkan data hasil RDT reaktif, terus dilakukan tracing kontak," kata Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih.
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.