Penumpang Asal Madura Dominasi Pemudik di Stasiun Pasar Senen

31 Agustus 2017 15:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi lonjakan penumpang stasiun Pasar Senen (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi lonjakan penumpang stasiun Pasar Senen (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menjelang Hari Raya Idul Adha yang akan dirayakan pada Jumat (31/8), para perantau mulai memadati Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat. Namun ada fakta menarik dari tradisi mudik tersebut, ternyata pemudik Idul Adha di Stasiun Pasar Senen didominasi oleh pemudik asal Madura.
ADVERTISEMENT
"Idul Adha itu kan lebarannya orang Madura, jadi mayoritas banyak sih orang Madura yang pulang pas lebaran Idul Adha ini dari Stasiun Pasar Senen," ujar Dedi di kantornya, Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (31/8).
Namun Dedi tak menyebutkan secara rinci berapa jumlah penumpang tujuan Madura yang pulang melalui Stasiun Pasar Senen.
"Cuma ya kita enggak men-spesifikkan mendata untuk khusus orang Madura itu ada berapa, cuma kami katakan demikian ya berdasarkan data penumpang yang masuk saja. Kalau kita data ya jelas terlalu banyak," kata Dedi.
Kondisi lonjakan penumpang stasiun Pasar Senen (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi lonjakan penumpang stasiun Pasar Senen (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
kumparan berbincang dengan salah satu calon penumpang yang berasal dari Madura, Irwandy. Dia mengaku selalu pulang kampung setiap Hari Raya Idul Adha. Sejak pertama kali ke Jakarta, yakni 6 tahun yang lalu, Irwandy selalu menyempatkan pulang kampung setiap Hari Raya Idul Adha.
ADVERTISEMENT
"Sudah tradisi saja, ya tradisinya masyarakat Madura seperti itu. Saya lakuin ini dari pertama kali saya merantau ke Jakarta," ucap Irwandy.
Menurutnya terasa ada yang kurang jika dia tidak pulang ke kampung halaman saat libur Idul Adha. Meskipun pada lebaran Idul Fitri sudah mudik, Irwandy tetap mudik pada Idul Adha.
"Tradisi Toron mas namanya, kalo di Madura itu justru lebih ramai pas lebaran idul adha ketimbang idul fitri. Makanya sayang banget kalau saya idul adha enggak mudik ke Madura," imbuh pria asal Pamekasan ini.
Adapun tradisi yang dimaksud Dedi dan Irwandy tersebut adalah tradisi Toron atau tradisi pulang kampung. Budaya toron ini masih kental di sejumlah daerah wilayah Madura. Mereka merasa tidak afdol jika hari lebaran Idul adha tidak pulang dan berkumpul dengan sanak famili.
ADVERTISEMENT
Tradisi perayaan Idul adha bagi masyarakat Madura pun juga identik dengan hari raya ketupat, sehingga banyak masyarakat yang mengadakan syukuran sebagai tanda hari kemenangan kedua.